Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Tanjung Lesung Terkendala Akses Jalan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung masih terkendala akses jalan meskipun pemerintah sebelumnya menargetkan zona pariwisata itu beroperasi awal 2015.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung masih terkendala akses jalan meskipun pemerintah sebelumnya menargetkan zona pariwisata itu beroperasi awal 2015.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan pemda sudah melakukan studi kelayakan terhadap kawasan yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Banten itu.

Secara ekonomi, pembangunan KEK layak, tetapi secara finansial belum karena dibutuhkan akses jalan untuk mempercepat waktu tempuh yang mencapai 3-4 jam dari ibukota Jakarta.

“Oleh sebab itu, akan dilakukan pengkajian untuk pembangunan jalan tol. Seberapa jauh financial gap yang harus diselesaikan, Menteri PU (Pekerjaan Umum) akan menganalisis itu,” katanya seusai rapat evaluasi pengusulan KEK, Jumat (26/7). 

Seperti diketahui, pemerintah berencana mengembangkan Tanjung Lesung sebagai KEK pariwisata di atas lahan 1.500 hektare. Rencana itu dikukuhkan dalam PP No 26/2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

KEK Tanjung Lesung nantinya mengintegrasikan obyek wisata di Banten dan Lampung, seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Pantai Tanjung Lesung dan Krakatau.

Sementara itu, pembangunan KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, dilaporkan berjalan sesuai rencana.

Pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit mentah oleh PT Unilever Oleochemical berjalan baik dan tetap dijadwalkan beroperasi pada Oktober 2014.

Pabrik itu akan mengolah crude palm kernel oil (CPKO) menjadi surfaktan, soap, noodels, dan fatty acid, dengan kapasitas 200.000 ton per tahun.

Pembangunan infrastruktur pendukung berupa Pelabuhan Kuala Tanjung, khususnya pelabuhan curah, diyakini selesai sebelum Oktober 2014. Adapun pelabuhan samudra mulai dibangun tahun depan.

“Sei Mangke dan kawasan itu akan sangat ideal karena adanya gerbang barat, Kuala Tanjung. Di situ ada Inalum yang kita jadikan industri berbasis mineral alumina kita. Tentunya industri hilir,” ujarnya.

Sesuai PP No 29/2012, kawasan seluas 2.002, 77 hektare itu dikembangkan menjadi zona industri, logistik dan pariwisata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper