BISNIS.COM, JAKARTA- Kementerian Perindustrian mendorong Foxconn Technology Co Ltd bersama partner lokal, PT Erajaya Swasembada Tbk untuk segera mungkin memberikan pernyataan perihal rencana kerjasamanya.
Menteri Perindustrian M.S Hidayat menyatakan bila proyek ini berlanjut, investor asing, yakni Foxconn bisa mendapatkan share saham yang lebih besar.
Adapun saat ini, pembagian saham belum dilakukan lantaran belum ada pernyataan dari kedua belah pihak terkait rencana kerjasama ini.
“Saya sedang mendorong agar mereka segera mungkin membuat joint statement. Kemudian, lantaran investasi ini cukup besar, bila asing ingin investasi atau saham dominan, silakan,” kata Hidayat di Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Nantinya, lanjut Hidayat, untuk produksi akan didominasi oleh Foxconn, sedangkan untuk distribusi mayoritas akan dilakukan oleh perusahaan lokal yang digandeng. Adapun insentif yang diminta, diperkirakan Foxconn akan mendapatkan tax allowance.
“Yang sudah pasti dapat tax allowance, tapi tidak tahu detailnya. Soal insentif masih dibicarakan.”
Sebelumnya, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Triharso mengatakan hingga kini tidak ada kemajuan dari penjajakan kedua belah pihak tersebut.
Menurutnya, Foxconn memang sempat melakukan penjajakan dengan beberapa pihak sebelum akhirnya melakukan penjajakan dengan Erajaya.
Pembicaraan dalam penjajakan tersebut berupa kecocokan insentif, kerjasama, dan sebagainya. Sama seperti yang lainnya, kini penjajakan dengan Erajaya juga belum ada kemajuan.
Direktur Marketing Communication Erajaya Group Djatmiko Wardoyo mengatakan memang sudah menandatangani perjanjian non-disclosure agreement (NDA) dengan pihak Foxconn.
Namun, dia mengingatkan bahwa perjanjian tersebut hanya perjanjian untuk melakukan penjajakan, misalnya untuk mengetahui dan bagaimana pasar di Indonesia.
Menurutnya, dalam penjajakan banyak hal teknis yang dibicarakan mulai dari pemberian insentif yang akan diberikan pemerintah hingga apakah Erajaya bisa menjadi partner seperti yang diinginkan oleh Foxconn.
Dia berharap, Foxxcon selaku investor, pemerintah sebagai wakil Indonesia serta Erajaya pihak swasta, bisa bekerja sama dengan baik. “Kami juga terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut.”
Foxconn dikabarkan akan menanamkan modal US$5 miliar-US$10 miliar di Indonesia. Investasi yang memiliki potensi penyerapan tenaga kerja hingga 1 juta orang itu sebelumnya dijadwalkan dimulai pada Desember 2012, tetapi tertunda karena berbagai hal.
Kementerian Perindustrian berharap perakit produk Apple tersebut dapat secepat mungkin merealisasikan investasi di dalam negeri.
Nantinya, Investasi Foxconn akan mendorong perusahaan multinasional ternama dunia lainnya untuk melakukan hal serupa di Indonesia. (ra)