Bisnis.com, JAKARTA--Komite Ekonomi Nasional menyarankan pemerintah mencabut sistem tata niaga yang selama ini diterapkan untuk menjaga kestabilan harga pangan.
Ketua KEN Chairul Tanjung mengatakan sistem tata niaga telah terbukti tidak mampu menjaga kestabilan harga maupun menyejahterakan petani Indonesia.
"Tata niaga itu pada prinsipnya tidak pernah dalam sejarah berhasil sejahterakan petani dan menjaga harga stabil," katanya, Kamis (18/7/2013).
Dia mengusulkan pemerintah mengganti sistem tata niaga dengan sistem pemberian tarif bagi komoditas pangan impor.
Penerapan tarif, jelasnya, meningkatkan harga komoditas pangan impor hingga memberikan perlindungan bagi petani lokal.
"Kita minta tata niaga itu dicabut, perlindungan kepada petani diberikan dengan perlindungan tarif," kata Chairul.
Sementara itu, Chairul mengaku jaringan peritel Carrefour saat ini sudah berupaya menjual komoditas pangan dengan harga lebih murah untuk membantu menjaga kestabilan harga.
"Sudah ada [upaya dari Carrefour], kan harga daging di Carrefour lebih murah dari yang dijual di pasar," kata pemilik CT Corp yang menaungi PT Carrefour Indonesia tersebut.
Namun, dia menjelaskan lonjakan harga daging sapi di pasar yang terjadi saat ini bukan karena permasalahan di peritel.
Lonjakan tersebut lebih disebabkan oleh deviasi harga di antara produsen dan konsumen. (ra)
KEN Sarankan Sistem Tata Niaga Pangan Dihapus
Bisnis.com, JAKARTA--Komite Ekonomi Nasional menyarankan pemerintah mencabut sistem tata niaga yang selama ini diterapkan untuk menjaga kestabilan harga pangan.Ketua KEN Chairul Tanjung mengatakan sistem tata niaga telah terbukti tidak mampu menjaga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Demis Rizky Gosta
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
43 menit yang lalu
Ekonom Nilai PPN 12% dan Tax Amnesty Tak Efektif Kerek Penerimaan Negara
1 jam yang lalu