Bisnis.com, JAKARTA — Seiring langkah pemerintah dalam menggenjot infrastruktur dalam negeri, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan setidaknya ada empat proyek infrastruktur yang siap ditenderkan pada semester kedua tahun ini.
“Keempat proyek tersebut a.l proyek air minum di Kabupaten Lamongan dan Semarang barat, lalu ada juga proyek penanganan sampah di Batam dan Mojosongo,” ujar Nugroho Tri Utomo, Direktur Pemukiman dan Perumahan Bappenas, Selasa (16/7/2013).
Dari keempat proyek tersebut, lanjutnya, Bappenas akan melakukan tender di dalam event Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2013 pada 13-15 November 2013 mendatang.
Saat ini Bappenas memiliki 12 proyek yang sedang dikembangkan di bawah skema public private partnership (PPP) sejak tahun lalu. Dari 12 proyek tersebut, Nogroho mengklaim beberapa diantaranya sudah siap untuk ditenderkan.
“Proyek kerjasama pemerintah swasta memang butuh proses lama, namun saat ini 12 proyek tersebut statusnya lebih maju. Beberapa proyek sudah siap ditenderkan, bahkan diantaranya sudah ada investor yang berminat,” katanya.
Seperti diketahui, pemerintah tengah menggenjot infrastruktur melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dari program MP3EI ini, pemerintah berharap GDP dalam negeri mencapai US$4,5 triliun pada 2025 mendatang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengadakan pameran IIICE 2013 yang memamerkan proyek-proyek prioritas, guna diimplementasikan kepada calon investor dan komunitas konstruksi.
Luky Eko Wuryanto, Deputi Perencanaan Infrastruktur dan Regional Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi mengatakan, pemerintah telah memilih 56 proyek dari 1.000 proyek untuk menjadi proyek prioritas.
“Dari 56 proyek tersebut, setengahnya akan ditampilkan guna mengumpulkan tanggapan untuk peninjauan dan pengemasan ulang, dan sisanya akan dibawa ke pasar sounding, disiapkan untuk tender dan dijadwalkan untuk implementasi pada 2014-2017,” tuturnya.