Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat konsumsi listrik oleh industri pada semester I/2013 naik 8,3% dibandingan periode yang sama tahun lalu sama.
Hal ini berarti peningkatan konsumsi energi dua kali lipat dari peningkatan pelanggan industri yang sebesar 4,5%.
Secara keseluruhan, perseroan mencatat tahun ini penggunaan listrik naik 7,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Konsumsi listrik semester I sebesar 90,48 Tera Watt hour (TWh), sedangkan tahun lalu penggunaan listrik 84,43 TWh.
“Pertumbuhan pemakaian listrik cukup tinggi pada kelompok industri. Hal ini menunjukkan sektor penggerak utama perekonomian tetap bergairah,” ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun seperti yang dikutip dalam rilis resmi pada media, Selasa (16/7/2013).
Badan usaha milik negara tersebut menyatakan, industri skala besar berasal dari industri tekstil, pengolahan logam, elektronik, dan keramik.
Konsumsi tersebut meningkat lebih dari 8% dibandingkan dengan semester I tahun lalu. Sementara itu, peningkatan lebih dari 10% ada di sektori industri baja, pabrik semen, dan industri kimia.
Hal ini menurut perusahaan plat merah itu dikarenakan adanya pertumbuhan pasar konstruksi bangunan di Indonesia.
Sementara itu, untuk pelanggan rumah tangga pada semester I ini mengalami peningkatan 8% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
PLN mencatat konsumsi listrik dari rumah tangga hanya bertumbuh 5,5% dibandingkan dengan tahun lalu. Dari pertumbuhan rumah tangga ini, terdapat peningkatan penggunaan listrik rumah tangga khususnya berdaya 900 Volt Ampere (VA) dan daya 3.500 VA – 5.500 VA.
Pelanggan dari sektor rumah tangga yang menggunakan listrik berdaya 900 VA merupakan pelanggan rumah tangga kecil. Pertumbuhannya meningkat 11,7% dibandingan tahun lalu di periode yang sama.
PLN menyatakan, penggunaan daya 3.500 VA – 5.500 VA digunakan untuk rumah tangga kelas menengah. Pada daya tersebut, pemakaian meningkat hingga 11,3% dibandingkan semester I tahun lalu.