Bisnis.com, BOGOR--Menteri BUMN Dahlan Iskan mengklaim keterlambatan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam merealisasikan impor daging tahun ini disebabkan sulitnya faktor perizinan.
"Iya karena izinnya sulit," kata Dahlan kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/7/2013) di sela-sela perjalanannya mengunjungi pabrik Baterai Lithium yang terletak di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dahlan menjelaskan bahwa Kementerian BUMN menginginkan daging impor Bulog bisa tiba sebelum puasa. Menurutnya, Bulog sebenarnya pun sudah mengajukan izin tiga bulan sebelum Ramadhan tiba.
"Tapi izin tidak keluar-keluar. Izin keluar dekat bulan puasa. Dan sekarang Bulog didesak untuk mendatangkan dengan cepat, padahal kan tidak bisa beli hari ini besoknya datang," paparnya.
Dahlan menyebutkan bahwa masalah perizinan merupakan problem yang selalu dihadapi. Padahal, katanya, pemerintah ingin menjaga inflasi.
"Jangan sampai harga BBM naik, anak sekolah masuk, bulan puasa tiba jadi inflasi tinggi, ditambah harga-harga (daging sapi) naik, yang seharusnya bisa dihindari. Tapi tadi itu izinnya ya susah," tuturnya.
Sebelumnya Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat.
"Bulog sudah memberikan informasi akan mendatangkan 800 ton daging sapi beku dengan menggunakan angkutan udara," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan seusai melakukan rapat koordinasi di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (12/7).
Gita menerangkan daging sapi beku sebanyak 800 ton tersebut merupakan bagian dari total alokasi kuota untuk Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi beku yang importasinya dikhususkan untuk operas pasar demi menciptakan stabilitas harga daging sapi.
"Pasokan dari angkutan udara akan memakan waktu dua sampai tiga hari, sementara itu untuk sisanya (2.200ton), akan dikirimkan melalui jalur laut," ujarnya. (Antara)