Bisnis.com, JAKARTA — Pelaksanaan pembangunan perumahan dengan mengedepankan sistem kepemilikan dinilai kurang tepat, karena sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah tidak mempunyai kemampuan untuk membeli rumah.
Pengamat Perumahan dan Permukiman dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar mengatakan biaya pengadaan rumah itu mahal. Pemerintah diminta fokus pada penyediaan hunian dengan sistem sewa.
“Yang perlu dillakukan pemerintah adalah mengembangkan perumahan umum lebih banyak. Perumahan sewa atau rumah deret yang disewakan, seperti rusunawa,” ujarnya, Jumat (12/7/2013).
Dia mengemukakan keberadaan rumah sewa tersebut dibangun di atas lahan pemerintah, dengan harga sewa yang murah. “Tidak harus dibangun di tengah kota, tapi dibangun di pinggiran saja,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini banyak sekali masyarakat dengan penghasilan sangat rendah sulit menjangkau harga rumah sederhana atau rumah bersubsidi yang ditetapkan pemerintah. Porsi pengadaan rumah rakyat dengan skema rumah milik, paparnya, sebaiknya dikurangi.