BISNIS.COM, JAKARTA- Sour Sally, pionir bisnis frozen yogurt di Indonesia mengembangkan sayap bisnis dengan meluncurkan waralaba Sour Sally Mini.
Donny Pramono, Presiden Direktur PT Berjaya Bersama Sally mengatakan untuk investasi awal Sour Sally Mini dibutuhkan sekitar Rp220 juta per outlet .
Terdiri dari Rp50 juta franchise fee untuk 5 tahun dan Rp170 juta pendirian outlet serta pembelian mesin dan peralatan-peralatan awal, diluar biaya sewa lokasi serta variable cost bulanan seperti operasional, gaji karyawan dan bahan baku.
"Diperkirakan, Break Even Point akan diraih dalam 20-22 bulan. Investasinya lebih kecil, tetapi peluangnya lebih besar," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Senin (8/7/2013).
Para investor bisa membuka outlet Sour Sally Mini di tempat-tempat strategis yang tidak terbatas di pusat perbelanjaan premium, seperti pertokoan dan food court. Hal ini memperlebar jangkauan dan pasar Sour Sally serta menangkap peluang di segmen menengah di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Dia menuturkan pihaknya menggandeng K-Food sebagai Master Franchisor, Sour Sally Mini dalam menggarap peluang pengembangan bisnis frozen yogurt di segmen menengah dengan target pembukaan 50 outlet Sour Sally Mini di tahun pertama.
Pengembangan ini memungkinkan Sour Sally untuk memperkuat brand leadershipnya di kategori frozen yogurt dan memasuki kompetisi di kategori es krim. (ra)