Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mari Pangestu: Indonesia Butuh Silicon Valley Bermuatan Lokal

BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana mendorong pembangunan pusat inkubasi dan bisnis berbasis ekonomi kreatif di berbagai daerah.

BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana mendorong pembangunan pusat inkubasi dan bisnis berbasis ekonomi kreatif di berbagai daerah.

Pasalnya, industri kreatif termasuk konten digital dinilai tumbuh pesat beberapa waktu terakhir.

“Mungkin perlu seperti Sillicon Valley di Amerika Serikat, tapi yang berbasis di masing-masing daerah. Saat ini kami menjajaki dengan DKI Jakarta kemungkinan menggunakan Kota Tua untuk pusat aktivitas industri kreatif,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Rabu (3/7/2013).

Dia menyebutkan saat ini industri kreatif di Indonesia terus tumbuh. Salah satunya adalah industri kreatif yang berbasis konten digital.

Dia tidak menampik perhitungan industri konten digital sulit dihitung, tetapi faktanya menunjukkan sektor itu tumbuh baik.

Mari menyebutkan berdasarkan perkiraan Badan Pusat Statistik persentase industri konten digital Tanah Air baru mencapai 4% dari total industri kreatif yang terdiri dari peranti lunak dan pelayanan komputer serta game interaktif. “Tapi pertumbuhannya cukup pesat sampai 10%, itu sangat bagus,” katanya.

Dia menjelaskan sudah banyak konten digital Tanah Air yang mendunia. Aplikasi dan software buatan Indonesia juga sudah banyak dikenal di mancanegara. Pihaknya pun mendorong lebih banyak lagi inovator di bidang tersebut.

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2012 lalu terdapat sebanyak 11,7 juta orang yang bekerja di sektor ekonomi kreatif. Jumlah itu mencapai 10,6% dari total tenaga kerja dari berbagai sektor yang terdata. Kebanyakan dari mereka berasal dari sektor kuliner, kerajinan dan fashion.

Pada 2012 penciptaan lapangan kerja di sektor ini diperkirakan mencapai 220.000. Mari mengakui perkiraan tersebut masih di bawah potensi sebernarnya. Dia optimistis tahun ini industri kreatif Tanah Air bakal tumbuh double digit.

Mari juga mengatakan nilai industri game interaktif di Indonesia tahun lalu mencapai Rp1,8 triliun, sedangkan media konten dari televisi dan radio sebesar Rp7,4 triliun. Total jenderal duit Rp13,2 triliun tersebar di industri kreatif.

Dia menambahkan salah satu hal penting yang harus dicermati dari sektor tersebut adalah dampak ganda ke sektor-sektor lain.

Dia mencontohkan media periklanan yang semula lebih banyak melalui televisi kini perlahan bergeser ke ranah media sosial.

Dia mengatakan kondisi tersebut menunjukkan peluang pengembangan bisnis di sektor tersebut terbuka lebar. Salah satunya adalah e-commerce yang tahun lalu nilainya mencapai Rp126 triliun, naik dua kali lipat dari 2011 yang tercatat sebesar Rp63 triliun.

"Dari total potensi perdagangan yang ada, jalur e-commerce hanya mendapat porsi 5% hingga 10%," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper