BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perumahan Rakyat memastikan siap mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,9 triliun untuk pembangunan rumah susun (rusun) yang difungsikan untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan untuk kebutuhan tersebut akan dilakukan pembangunan rusun di Pasar Rumput dan Pasar Minggu. Kedua lokasi itu, merupakan lahan milik Pemprov DKI Jakarta yang saat ini dimanfaatkan sebagai pasar tradisional.
“Kemungkinan akan tetap dibangun pada tahun ini. Saat ini tengah disusun desainnya. Dalam waktu 2 bulan, bisa kita mulai proses lelang,” katanya di sela-sela acara Ground Breaking Rusunawa Rawa Bebek di Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013).
Pada kesempatan tersebut, Kemenpera menandatangani nota kesepahaman bersama Pemprov DKI mengenai Penyelenggaraan Rumah Susun Khusus Sewa Bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Relokasi Permukiman Kumuh Sepanjang Daerah Aliran Sungai untuk Mendukung Penataan dan Normalisasi Sungai Ciliwung.
Djan mengungkapkan penandatangan MoU tersebut untuk memastikan Pemprov DKI telah menyerahkan hak pembangunan tanah kepada Kemenpera.
“Pak Presiden sudah meminta saya menghadap untuk menjelaskan program pembangunan rusun. Minggu ini saya usahakan bisa menghadap beliau. Dengan adanya MoU ini, tanah dipastikan sudah ada,” ujarnya.
Menurutnya, dana pembangunan rusun tersebut dapat diperoleh melalui pengalokasian anggaran lebih dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak. Sebagian anggaran, sambungnya, dialokasikan untuk tahun ini, dan sisanya 2014. (ra)