BISNIS.COM, WAYKANAN--Sejumlah warga Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung mengeluhkan harga bensin eceran di daerahnya yang mencapai Rp10.000 per liter.
"Harga bensin eceran di tempat kami bervariasi, tertinggi mencapai Rp10.000 per liter dan terendah Rp8.000 per liter," kata Alex Al Mukmin, warga Kampung Negaraharja Kecamatan Pakuanratu di Waykanan, sekitar 220 kilometer utara Kota Bandarlampung, Senin (1/7/2013).
Sebelum penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, harga bensin yang mengalami kenaikan dari Rp4.500 per liter menjadi Rp6.500 per liter, nilai jual bensin eceran di sejumlah wilayah di daerah yang masih merupakan daerah tertinggal di Lampung tersebut bertahan mencapai Rp6.500 per liter berlaku selama beberapa tahun.
"Harga bensin eceran seperti sekarang ini jelas menambah tinggi pengeluaran rumah tangga kami," ujar mantan Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pakuanratu itu lagi.
Menurut warga Kampung Bimasakti Kecamatan Negeribesar, Alex Susanto, harga bensin eceran di tempatnya juga sangat mahal. "Harga bensin eceran di sini Rp8.500 hingga Rp9.000 per liter," ujar dia pula.
Ia berharap, harga bensin eceran itu tidak terlampau tinggi. "Harga bensin di SPBU Rp6.500 per liter, sehingga semestinya para penjual bensin eceran mengambil untungnya jangan tinggi-tinggi, sehingga di tingkat eceran maksimal Rp8.000 per liter," kata dia lagi.
Kecamatan Pakuanratu dan Negeribesar di Waykanan merupakan daerah pedalaman, sekitar 4 hingga 5 jam perjalanan dari Blambanganumpu, ibu kota Kabupaten Waykanan.
Menurut informasi dari para pedagang pengecer di daerah tersebut, mereka mendapatkan bensin dari pemasok dengan harga tinggi, mencapai Rp7.500 per liter.
Sedangkan di Blambanganumpu, ujar Misran, warga Kelurahan dan Kecamatan Blambanganumpu, harga bensin eceran juga selisih Rp1.000 dari harga normal di SPBU yakni Rp7.500/liter. (Antara/msb)