Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Putus Kontrak Marathon Oil di Blok Pasang Kayu

BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah memutus kontrak kerja sama produksi (production sharing contract/PSC) Corporation di Blok Pasang Kayu, Sulawesi Selatan, karena gagal dalam mendapatkan cadangan minyak dan gas bumi di blok itu.

BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah memutus kontrak kerja sama produksi (production sharing contract/PSC) Corporation di Blok Pasang Kayu, Sulawesi Selatan, karena gagal dalam mendapatkan cadangan minyak dan gas bumi di blok itu.

Naryanto Wagimin, Direktur Pembinaan Hulu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan pihaknya telah menerima rekomendasi pemutusan kontrak lima kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Padahal, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyatakan ada 12 KKKS yang berniat mengembalikan blok migas yang dikelolanya.

“Dari lima KKKS yang direkomendasikan, baru Marathon Oil di Blok Pasang Kayu yang sudah diputus kontraknya. Mereka benar-benar sudah selesai dan asetnya juga sudah dikembalikan,” katanya di Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Marathon Oil telah melakukan pengeboran 4 sumur migas di Blok Pasang Kayu, yakni Sumur Bravo, Romeo, Romeo B-1, dan Romeo C-1. Sayangnya perusahaan tidak menemukan cadangan migas di Sumur Bravo dan Romeo, selain itu perusahaan juga mengalami permasalahan teknis di Sumur Romeo B-1, dan Romeo C-1.

Marathon Oil juga telah mengeluarkan investasi sebesar US$209 juta di Blok Pasang Kayu. Selain Blok Pasang Kayu, perusahaan juga sempat memiliki Blok Kunawa dan Blok Bone Bay sebelum dialihkan kepada Niko Resources.

Naryanto mengungkapkan saat ini Kementerian ESDM sedang memproses pemutusan kontrak untuk 4 KKKS yang direkomendasikan bersama Marathon Oil. Pemerintah masih belum dapat memastikan nasib 7 KKKS lainnya, karena induk perusahaan masing-masing KKKS yang ingin mengembalikan blok migas itu masih melakukan kajian.

Menurutnya, Pemerintah kemungkinan besar akan melelang kembali blok migas yang telah dikembalikan KKKS itu. Nantinya, data yang diperoleh perusahaan yang gagal mendapatkan cadangan migas di blok itu akan digunakan untuk melengkapi data yang ada sebelumnya.

“Kegagalan mendapatkan cadangan migas di suatu wilayah kerja migas kan bisa saja karena memang tidak ada cadangan, atau harus menggunakan konsep lain saat melakukan pengeboran. Nanti kan perusahaan migas bisa melihat data yang ada, kalau memang dia melihat ada potensi, dia akan masuk,” ungkapnya.

Sebelumnya SKK Migas melansir sebanyak 12 KKKS berencana mengembalikan wilayah kerjanya, karena gagal mendapatkan cadangan migas yang ekonomis dari 16 blok eksplorasi.

Aussie B Gautama, Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas, mengatakan 12 KKKS tersebut ingin mengembalikan 16 blok eksplorasi yang dikelolanya karena telah mengalami kerugian mencapai US$1,9 miliar. Dana tersebut pun tidak akan dikembalikan negara melalui mekanisme cost recovery, karena tidak menghasilkan minyak.

“Pengeboran eksplorasi migas di 16 blok laut dalam itu sudah dimulai sejak 2009. Hingga tahun ini telah dilakukan pengeboran 25 sumur eksplorasi yang menghabiskan biaya US$1,9 miliar, tetapi sampai sekarang belum menemukan cadangan migas yang komersil,” katanya.

KKKS tersebut adalah ExxonMobil yang menggarap wilayah kerja Surumana dan Mandar; Statoil di Karama; ConocoPhillips di Kuma, Amborip VI, dan Arafura Sea; Talisman di Sageri; Marathon di Pasang Kayu.

Kemudian Tately di Budong-Budong; Japex di Buton; CNOOC di SE Palung Aru; Hess di Semai IV; Niko Resources di Kofiau, West Papua IV, dan North Makassar Strait; dan Murphy Oil di Semai.

KKKS Yang Gagal Menemukan Cadangan Migas Ekonomis (Sumber: SKK Migas)

No

KKKS

Wilayah Kerja

Nama Sumur

Realisasi Biaya

(Juta US$)

Status

1

ExxonMobil

Surumana

Rangkong-1

123

Sumur kering

2

ExxonMobil

Mandar

Kris-1

45

Biogenic Gas Uneconomic

  

 

Sultan-1

110

sumur kering

  

 

Kriss Well-1 ST

24

sumur kering

3

Statoil

Karama

Gatotkaca-1 ST

98

sumur kering

   

Anoman-1

43

sumur kering

  

 

Antasena-1

33

sumur kering

4

ConocoPhillips

Kuma

Kaluku-1

150

Waxy Oil (MDT)

  

Amborip VI

Aru-1

58

Sumur kering

  

Arafura Sea

Mutiara Putih-1

103

Sumur kering

5

Talisman

Sageri

Lempuk-IX

84

Sumur kering

6

Marathon

Pasang Kayu

Bravo Well

103

Sumur kering

   

Romeo Well

23

Sumur kering

   

Romeo B-1

25

Technical Problem

  

 

Romeo C-1

58

Technical Problem

7

Tately

Budong-Budong

KD-1

34

Technical Problem

  

 

LG-1

17

Uneconomic Well

8

Japex

Buton

Benteng-1

31

Sumur kering

9

CNOOC

SE Palung Aru

Sindoro-1

50

Sumur kering

10

Hess

Semai IV

Andalan-1

164

Sumur kering

  

 

Andalan-2

59

Sumur kering

11

Niko Resources

Kofiau

Ajek-1

37

Sub Commercial Gas Discovery

  

W. Papua IV

Cikar-1

87

Temporarily Suspended

  

N. Makassar Strait

Pananda-1

90

Drilling

12

Murphy Oil

Semai II

Lengkuas-1

215

Sumur Kering

 

 

 

Total

1.900

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper