Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maskapai AirAsia Jepang Pecah Kongsi

BISNIS.COM, JAKARTA - Grup AirAsia Berhad memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan ANA Holdings Inc untuk operasional AirAsia Jepang karena terdapat sejumlah perbedaan antara dua perusahaan tersebut.

BISNIS.COM, JAKARTA - Grup AirAsia Berhad memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan ANA Holdings Inc untuk operasional AirAsia Jepang karena terdapat sejumlah perbedaan antara dua perusahaan tersebut.

"Saya sangat menghormati ANA sebagai maskapai lokal terkemuka di Jepang, namun kini saatnya bagi kami untuk menentukan langkah sendiri dan fokus pada keahlian kami, yaitu mengelola low cost carrier [maskapai berbiaya rendah]," kata CEO Grup AirAsia Tony Fernandes, Selasa (25/6/2013).

Baik Grup AirAsia maupun ANA Holdings telah menandatangani perjanjian penghentian kerja sama, yang dimulai sejak 2 tahun lalu dengan pembentukan AirAsia Jepang.

Dia memaparkan sejumlah isu yang mengakibatkan berakhirnya kerja sama, mulai dari yang fundamental, seperti perbedaan pendapat di antara pemengang saham mengenai manajemen biaya, hingga tidak adanya kesepahaman tentang lokasi pusat operasional AirAsia Jepang.

AirAsia Berhad melalui AirAsia Investment Ltd. memiliki 25.120 voting share dan 23.880 nonvoting share dengan nilai JPY 50.000 per saham, yang mewakili 49% saham di AirAsia Jepang.

Penghentian kerja sama ini berupa pembelian seluruh saham AirAsia di AirAsia Jepang oleh ANA Holdings Inc. dengan nilai 2,45 miliar yen Jepang.

Selain itu, semua pesawat, termasuk uang pembayaran sewa pesawat, yang dipinjamkan oleh AirAsia kepada AirAsia Jepang akan dikembalikan dengan batas waktu hingga 1 November 2013.

AirAsia Jepang akan menyelesaikan semua pembayaran tagihan dan menghentikan penggunaan brand AirAsia serta kegiatan operasional, termasuk penggunaan nama AirAsia Jepang per tanggal 1 November 2013.

Adapun pengoperasian penerbangan AirAsia Jepang akan berjalan normal hingga 31 Oktober 2013.

Setelah pengalihan saham dan pembayaran senilai yang disetujui, perjanjian pemegang saham, perjanjian lisensi brand, dan kontrak niaga lainnya antara pihak-pihak yang terkait akan dihentikan segera.

"Saya tetap berpikir positif mengenai perkembangan pasar di Jepang dan percaya akan ada kesempatan besar bagi LCC untuk berhasil, seperti yang telah dibuktikan oleh AirAsia X. Kami belum menyerah dan tetap berharap dapat mengubah perjalanan udara di Jepang serta kembali melayani masyarakat di sana," kata Tony Fernandes.

Dia menegaskan bahwa kegiatan operasional AirAsia X, afiliasi AirAsia yang melayani penerbangan jarak jauh, tidak akan terganggu dengan penghentian kerja sama tersebut.

AirAsia X akan tetap menyediakan layanan penerbangan menuju Jepang, termasuk rute penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Tokyo (Haneda) dan Osaka (Kansai).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper