Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONSUMSI SEMEN: Naik Tipis pada Mei

BISNIS.COM, JAKARTA- Rendahnya permintaan semen di daerah luar Pulau Jawa membuat permintaan semen pada Mei ini hanya tumbuh sebesar 2,1 %  dibandingkan dengan periode yang sama  tahun lalu. Padahal, konsumsi semen Mei ini sebelumnya ditargetkan

BISNIS.COM, JAKARTA- Rendahnya permintaan semen di daerah luar Pulau Jawa membuat permintaan semen pada Mei ini hanya tumbuh sebesar 2,1 %  dibandingkan dengan periode yang sama  tahun lalu. Padahal, konsumsi semen Mei ini sebelumnya ditargetkan tumbuh 10 %.

 Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan permintan semen memang terus mengalami perlambatan. Dia menjabarkan, pada Mei tahun lalu, konsumsi semen mencapai 4,71 juta ton, sedangkan Mei tahun ini hanya naik tipis menjadi 4,81 juta ton.

 Berdasarkan data ASI, pertumbuhan industri semen pada Januari-Mei 2012 mencapai 21,5 juta ton atau naik sebesar 16,4 % dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar 18,3 juta ton. Sedangkan pada Januari-Mei 2013 hanya tumbuh sekitar 6,69 % dibandingkan tahun lalu. Konsumsi semen Januari-Mei 2013 adalah 22,9 juta ton.

“Iya nih perlambatan ya, padahal kita targetkannya Mei ini bisa 10% tumbuhnya. Ini karena permintaan di luar Pulau Jawa pada Mei ini banyak yang minus. Mungkin banyak proyek yang belum terelisasi,” kata Widodo ketika dihubungi Bisnis, Senin (17/6).

Misalnya, pada Mei ini konsumsi semen di Sumatera minus (-) 3%, Kalimantan -7%, dan Indonesia Timur (Maluku dan Papua) -9%, serta Sulawesi dengan pertumbuhan 0%.

 “Bisa jadi di daerah baru pilkada, jadi anggarannya kan belum keluar. Kalau di luar Pulau Jawa itu kan rata-rata permintaannya untuk bangunan pemerintahan, beda dengan yang di Jawa,” jelasnya.

Untuk Pulau Jawa, konsumsi semen pada Januari-Mei tahun ini masih tumbuh sekitar 5%. Hal ini lantaran permintaan semen di Pulau Jawa sebagian besar untuk bangunan rumah pribadi. Namun, meski ada pertumbuhan 5%, angka tersebut masih belum mencapai target yang direncanakan, yakni 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper