Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPBN-P 2013: PDI-P Bikin Versi Tandingan

BISNIS.COM, JAKARTA–Fraksi PDI-Perjuangan menyodorkan postur RAPBN-P 2013 ‘tandingan’ karena tak puas dengan rancangan anggaran yang diajukan oleh pemerintah.

BISNIS.COM, JAKARTA–Fraksi PDI-Perjuangan menyodorkan postur RAPBN-P 2013 ‘tandingan’ karena tak puas dengan rancangan anggaran yang diajukan oleh pemerintah.

Ketidakpuasan itu terutama berkaitan dengan belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG yang hanya ditambah Rp6 triliun menjadi Rp199,85 triliun berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dengan panitia kerja (panja) DPR tentang belanja pemerintah pusat.

Perubahan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memunculkan konsekuensi pembengkakan belanja subsidi Rp58 triliun dari Rp193,1 triliun pada APBN 2013.

Namun, rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi diharapkan mampu menekan konsumsi sehingga belanja subsidi BBM dan LPG hanya bertambah Rp6 triliun.

Akan tetapi, PDI-P menolak rencana pemerintah dan mengusulkan agar belanja subsidi BBM dan LPG ditambah Rp48 triliun menjadi Rp242 triliun.

Dengan demikian, total belanja negara menurut versi PDI-P sebesar Rp1.734,36 triliun atau berbeda dengan versi kesepakatan pemerintah dan Banggar yang hanya Rp1.726,19 triliun.

Anggota Fraksi PDI-P, Dolfie OFP, mengatakan pembengkakan belanja subsidi dapat ditutup, a.l.  dengan sumber pembiayaan dari sisa anggaran lebih (SAL) Rp40 triliun, bukan Rp30 triliun sebagaimana disepakati pemerintah dan Banggar.

“Kenaikan harga BBM justru akan membebani masyarakat,” katanya dalam rapat kerja Banggar dengan pemerintah, Sabtu (15/6).

Dengan anggaran belanja negara yang lebih besar, sedangkan pendapatan negara dan hibah tak berubah, yakni Rp1.502 triliun, defisit anggaran menjadi 2,46% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini melebar dari kesepakatan pemerintah dan Banggar yang hanya 2,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper