Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR BEBAS ASEAN: Integrasi Menjadi Kunci Hadapi Persaingan

BISNIS.COM, BOGOR-Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai integrasi menjadi kunci dalam menghadapi persaingan dagang yang kian ketat dalam pasar bebas Asia Tenggara atau Asean Economic Community (AEC) 2015.

BISNIS.COM, BOGOR-Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai integrasi menjadi kunci dalam menghadapi persaingan dagang yang kian ketat dalam pasar bebas Asia Tenggara atau Asean Economic Community (AEC) 2015.

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menyebutkan integrasi yang dimaksud yakni harmonisai regulasi dari pemerintah dan integrasi produk industri melalui standarisasi mutu produk. Selain itu, Suryo meminta pemerintah memperkuat integrasi dan komunikasi dengan pelaku industri.

Adapun harmonisasi regulasi perlu dilakukan di antara pemerintah pusat dan daerah serta antar kementerian terkait, sedangkan standarisasi mutu produk industri melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) belum menyeluruh.

Pasalnya, dengan pemberlakuan AEC 2015, standar mutu produk akan mengacu ke standar regional, sementara itu banyak produk industri khususnya kecil dan menengah masih terkendala.

Selain itu, integrasi perlu dilakukan terhadap kelembagaan usaha baik skala kecil maupun menengah dan besar serta sektor hulu dan hilir dan juga terhadap basis industri antar wilayah atau daerah.

"Pemerintah sering membuat kebijakan tanpa konsultasi dengan asosiasi, padahal asosiasi yang paling mengetahui kondisi di lapangan. Integrasi diperlukan untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri," ujar Suryo di sela-sela Rapat Kerja Nasional Bidang Koordinator Asosiasi Kadin, Selasa (11/6/2013).

Suryo mengatakan saat ini Indonesia tidak hanya dipandang sebagai pasar potensial, tapi juga basis industri. Oleh karena itu, iklim investasi dan usaha di dalam negeri harus dibuat kondusif.

Menurutnya, tiga hal yang perlu pemerintah benahi menjelang AEC 2015 yakni investasi, pasar domestik, dan ekspor.

Suryo optimistis jika integrasi ini dilakukan dengan serius justru akan memperbaiki kelesuan kondisi ekonomi dalam negeri dan pertumbuhan industri.

"Kalau semua bisa kita atasi mulai saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa dijaga sekitar 6%, sedangkan untuk industri saya masih optimistis walaupun sempat dikoreksi, target 7,14% sepanjang tahun ini mampu dicapai," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper