BISNIS.COM, JAKARTA – Penerimaan negara bukan pajak dalam RAPBNP 2013 ditargetkan Rp344,49 triliun atau naik 3,7% dari target semula dalam APBN 2013.
Penerimaan dari sumber daya alam (SDA) ditargetkan Rp201,71 triliun atau naik 2,3% dari target APBN 2013 karena peningkatan penerimaan SDA migas 2,5% menjadi Rp179,26 triliun.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan peningkatan penerimaan SDA migas disebabkan oleh perubahan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP).
“Peningkatan itu juga karena pengaruh depresiasi nilai tukar rupiah yang digunakan dalam RAPBNP 2013, walaupun lifting minyak dan gas diperkirakan tidak dapat mencapai target,” katanya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Rabu (5/6/2013).
Selanjutnya, penerimaan SDA nonmigas dalam RAPBNP 2013 diperkirakan meningkat 0,5 % menjadi Rp22,45 triliun karena kenaikan penerimaan panas bumi.
Sementara itu, penerimaan pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan Rp21,93 triliun, diperkirakan tidak mengalami perubahan.
Adapun penerimaan yang berasal dari bagian pemerintah atas laba BUMN (dividen) dalam RAPBNP 2013 diperkirakan mencapai Rp35.456,5 miliar atau meningkat 5,8% dari target dalam APBN 2013 karena tambahan dividen dari PT Freeport dan PT Krakatau Steel, serta realisasi dividen perbankan yang melebihi target awal.
Sementara itu, PNBP lainnya dalam RAPBNP 2013 diperkirakan meningkat 7,5% menjadi Rp83,83 triliun karena kenaikan penerimaan domestic market obligation (DMO) minyak mentah Rp511,7 miliar sejalan dengan meningkatnya penerimaan minyak dan gas bumi, dan meningkatnya pendapatan lain-lain Rp5,33 triliun.
Selain itu, dalam RAPBNP 2013, target PNBP Kementerian Keuangan meningkat dari Rp2,45 triliun menjadi Rp2,53 triliun.
Selanjutnya, target pendapatan badan layanan umum (BLU) dalam RAPBNP 2013 diperkirakan tidak mengalami perubahan, yaitu tetap sebesar Rp23,5 triliun.