Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOPI OLAHAN: Permintaan Melonjak, Pasokan Dikhawatirkan Tidak Cukup

BISNIS.COM, JAKARTA--Lonjakan permintaan terhadap biji kopi, khususnya untuk kopi instan dan bubuk, menimbulkan kekhawatiran dari pelaku industri dan eksportir.

BISNIS.COM, JAKARTA--Lonjakan permintaan terhadap biji kopi, khususnya untuk kopi instan dan bubuk, menimbulkan kekhawatiran dari pelaku industri dan eksportir.

Pasalnya, peningkatan konsumsi dalam negeri dan ekspor yang diproyeksi semakin besar pada tahun ini, terutama untuk kopi instan, dikhawatirkan tak mampu dipenuhi oleh produktivitas lahan dalam negeri.

Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat, pada tahun lalu, total ekspor produk kopi instan Indonesia melesat 10 kali lipat yakni 71.684 ton dibandingkan dengan 2011 yakni 7.196 ton, sedangkan ekspor kopi bubuk turun menjadi 2.311 ton pada 2012, dibandingkan dengan 7.685 ton pada 2011.

Tak hanya itu, untuk konsumsi domestik, biji kopi dan produk olahan pada 2012 meningkat 30% yakni 0,9 kg per kapita atau sebanyak 230.000 ton. Konsumsi ini didominasi oleh produk kopi instan akibat adanya perubahan gaya hidup masyarakat dan kemunculan beragam varian baru.

Wakil Sekretaris Eksekutif Bidang Luar Negeri AEKI Tri Yuli menyebutkan, saat ini rata-rata produksi biji kopi Indonesia baru mencapai 700.000 ton per hektare per tahun dan maksimal mencapai 1,2 juta ton per hektare per tahun. Padahal, negara lain seperti Vietnam sudah mencapai 5 juta ton per hektare per tahun.

Hal ini menyebabkan impor biji kopi terus meningkat. Pada 2012, impor mencapai 47.000 ton, dibandingkan dengan 2011 yang hanya 17.000 ton. Pada tahun lalu, produksi biji kopi nasional hanya mampu mencapai 750.000 ton.

"Pabrik kopi instan membutuhkan persediaan biji kopi yang lebih banyak untuk diolah. Sebaiknya pemerintah fokus untuk meningkatkan mutu dan produksi," ujar Tri.

Tri memaparkan tingginya permintaan ekspor kopi instan pada tahun lalu karena kopi instan dapat digunakan sebagai bahan baku produk kopi lainnya, sedangkan kopi bubuk hanya dapat langsung dikonsumsi, bahkan negara-negara di Afrika dan Timur Tengah memiliki peningkatan permintaan yang cukup tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper