BISNIS.COM, JAKARTA—Kementeian Koperasi dan UKM mendorong koperasi persusuan Indonesia agar membangun industri hulu - hilir secara terintegrasi, mengingat sampai kini peran koperasi masih terbatas pada penyediaan jasa.
Braman Setyo, Deputi Bidang Produksi Kementeian Koperasi dan UKM, mengatakan koperasi unit desa dan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) harus menjadi penggeraknya.
”Kita harus membangun konsepnya, kalau perlu contoh saja koperasi susu di Belanda. Di negeri itu persusuan sudah bergerak dari hulu ke hilir. Di Indonesia, koperasi unit desa (KUD), dan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) harus terintegrasi,” katanya kepada Bisnis, Minggu (26/5/2013).
Menurut dia, beberapa KUD mulai bermain di sektor hulu, namun belum menjadi pemain di sektor hilir karena masih disetir oleh industri pengolahan susu (IPS).
Oleh karena itu, katanya, pemerintah akan menggiring terbitnya kebijakan agar koperasi persusuan bisa mandiri, seperti penerbitan peraturan presiden (perpres) atau instruksi presiden (inpres).
Selain itu, mendorong kebijakan tentang lahan, pembibitan, dan hasil ternak juga oleh Kementerian Pertanian. Kebijakan tentang industri minuman susu melalui Kementerian Perindustrian. "Kebijakan tentang permodalan dan skala usaha koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.” (mfm)