BISNIS.COM, JAKARTA--Inpex Masela Ltd mulai melakukan pengeboran sumur eksplorasi Berkat-1 di Lapangan Berkat, Blok Masela pada Juni 2013 untuk mendapatkan data geologi, reservoir dan teknik pengeboran yang tepat untuk digunakan.
Alfred Menayang, Communication and Relation Manager Inpex Masela Ltd, mengatakan pengeboran sumur eksplorasi Berkat-1 merupakan bagian dari pengeboran sumur tahap keempat.
Dengan pengeboran itu, perusahaan dapat mempersiapkan realisasi rencana pengembangan Blok Masela dengan lebih terperinci.
Pengeboran tahap keempat itu juga mencakup 3 sumur delineasi Lapangan Abadi, yakni Lapangan Abadi-8, Abadi-9, dan Abadi-10. Rencananya, pengeboran eksplorasi itu akan dilakukan selama 10 bulan sejak pengeboran Sumur Berkat-1 dilakukan.
“Pengeboran akan dilakukan sampai kedalaman 4.000 meter dari dasar laut. Kalau pengeboran sebelumnya kan sekitar 500 hingga 800 meter,” katanya.
Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan mengatakan sumur yang telah dibor Inpex Masela Ltd nantinya harus ditutup kembali. Alasannya, perseroan baru dapat melakukan produksi migas di Blok yang terletak di lepas pantai Laut Arafura itu pada 2019 mendatang.
“Saat ini masih dalam tahap FEED [Front End Engineering Design], setelah itu kan masuk EPC [Engineering, Procurement and Construction]. Nanti produksinya 2019,” katanya, Minggu (26/5/2013).
Muliawan mengungkapkan hasil pengeboran Sumur Berkat-1 nanti dapat dijadikan acuan apakah perlu kilang tambahan untuk mengelola minyak dari Lapangan Berkat itu. “Kalau hasil [minyak] dari sana signifikan dan perlu ada kilang baru, ya akan dibangun kilang baru. tapi kalau kami lihat tidak terlalu besar, dimasukkan saja di kilang yang ada, kan harus efisien."
Dalam mengembangkan Blok Masela, perusahaan asal Jepang itu telah memulai tahap eksplorasi dengan melakukan survei seismik 2D pada 1999, yang kemudian dilanjutkan dengan pengeboran tahap pertama sumur eksplorasi Abadi-1 pada 2000 dan menemukan cadangan gas.