BISNIS.COM, JAKARTA—Pembayaran bunga utang luar negeri meningkat Rp900 miliar dalam RAPBN-P 2013, yaitu dari Rp32,5 triliun menjadi Rp33,4 triliun.
Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan peningkatan pembayaran bunga utang luar negeri tersebut disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah.
“Tidak ada [faktor lain yang menyebabkan peningkatan pembayaran bunga utang luar negeri], selain melemahnya kurs rupiah saja,” katanya seusai Sidang Paripurna di DPR, Kamis (23/5/2013).
Meskipun pembayaran bunga utang luar negeri meningkat, pembayaran bunga utang secara keseluruhan dalam RAPBN-P 2013 mengalami penurunan, yaitu dari Rp113,2 triliun dalam APBN 2013 menjadi Rp112,9 triliun.
Penurunan tersebut dikarenakan pembayaran bunga utang dalam negeri mengalami penurunan yang lebih besar dari kenaikan pembayaran bunga utang luar negeri. Pembayaran bunga utang dalam negeri turun Rp1,2 triliun, yaitu dari Rp80,7 menjadi 79,5 triliun.
