BISNIS.COM, JAKARTA- Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan industri kimia hulu harus dilakukan oleh pemerintah atau badan usaha milik negara (BUMN). Pasalnya, investasi di hulu membutuhkan dana yang besar, namun dengan keuntungan yang tidak seberapa.
“Sekarang jangan hanya Chandra Asri saja, Pertamina juga harus didorong. Di negara lain, pemerintahnya yang main di hulu,” jelasnya di Jakarta, Rabu (22/5/2013). Sementara itu, lanjut Hidayat, untuk kimia hilir bisa dikuasai oleh swasta.
Hidayat merasa “gemas” dengan kenyataan yang ada saat ini, yakni ketika ada dua investor asing yang berniat bekerja sama membangun kilang pengolahan minyak di Indonesia namun tidak mendapat kejelasan insentif. Begitu juga dengan rencana Honam Petrochemical Corporation yang hingga kini masih terkendala lahan.
“Makanya saya akan perjuangkan sekali Honam untuk tetap masuk, dia sudah berjanji, setelah lima tahun produksi, impor kimia Indonesia bisa dihentikan. Coba saya tanya, ada tidak BUMN atau swasta di sini yang mau bangun kilang atau nafta cracker dengan dana US$5 miliar-US$10 miliar?,” tandasnya.
Dia menegaskan pemerintah harus berkomitmen bersama-sama untuk menyelesaikan masalah impor petrokimia yang terus meningkat setiap tahun. (mfm)