Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOLABORASI LAYANAN: Merpati-Pos Layani Kargo Udara di KTI

BISNIS.COM, BANDUNG—PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) segera mengoperasikan pesawat kargo Merpati-PT Pos Indonesia untuk tujuan kawasan Timur Indonesia dalam waktu dekat.

BISNIS.COM, BANDUNG—PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) segera mengoperasikan pesawat kargo Merpati-PT Pos Indonesia untuk tujuan kawasan Timur Indonesia dalam waktu dekat.

Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airline (MNA) Rudy Setyopurnomo mengatakan satu pesawat Twin Otter (pesawat angkut ringan) sudah disiapkan dan dalam waktu dekat bisa dioperasikan untuk melayani kargo.

“Kami siapkan satu pesawat dulu, rencananya bertambah sampai 50 pesawat,” katanya usai acara BUMN Mengajar di Bandung, Senin (20/5/2013).

Rudy menjelaskan bisnis kargo ke wilayah Indonesia Timur, terutama Papua, sangat prospektif karena masih minimnya infrastruktur darat.

Merpati menargetkan pesawat Twin Otter dalam satu kali perjalanan bisa membawa 1 ton sembako dan material bangunan seperti semen dan besi yang harganya mahal.

Pihaknya tidak memodifikasi pesawat yang akan digunakan, hanya melepas kursi agar bisa dimanfaatkan mengangkut barang.

Ke depan, 50 pesawat disiapkan jika layanan ini cukup tinggi di antaranya pesawat Cessna. Pengadaan pesawat tersebut melalui kerjasama dengan pemerintah daerah yang membutuhkan layanan kargo.

Kerja sama operasi [KSO] dilakukan dengan PT Pos sehingga pemda tidak mengeluarkan biaya pemeliharaan pesawat.  "Misalnya kalau ada koperasi udang butuh pesawat, mereka beli melalui kredit bank, Merpati yang mengoperasikan,” jelasnya.

Rencananya, akhir Mei atau awal Juni 2013 pesawat kargo Posindo-Merpati akan melayani rute perdana Biak-Jayapura, dan disiapkan rute perintis lainnya di Papua seperti Nabire, dan Serui di Kepulauan Yapen.

Merpati dan PT Pos pada 27 Februari 2013 bersepakat untuk membuka layanan kargo udara yang disebut MerpatiPOS untuk menangkap peluang pasar yang sangat besar.

PT Pos mencatat adanya pasar di luar Jawa sebesar 39%. Potensi pasar logistik udara di wiliayah timur tumbuh tinggi, terutama perishable dan agro yang bernilai tinggi.

Dia menambahkan, saat ini untuk wilayah timur belum ada operator logistik sebagai konsolidator, serta kurang memadainya sarana angkutan logistik darat. (mfm)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper