BISNIS.COM, JAKARTA – Kawasan kota mandiri Kelapa Gading diyakini bakal memiliki menara perkantoran baru mengingat harga ruko dan tanah di lokasi tersebut yang terus melonjak.
Direktur Utama perusahaan broker Century 21 Pertiwi Ali Hanafia mengatakan kebutuhan ruang perkantoran di Kelapa Gading sangat tinggi, sementara pasokan ruang kantor terbatas disertai harga tanah yang mahal.
“Faktor utama [kenaikan harga, kebutuhan] adalah lahan sudah tidak ada, apalagi di tempat strategis seperti ini yang sudah segala kebutuhan ada di sini juga tingkat hunian yang padat sekali,” ujarnya kepada Bisnis, di sela-sela Topping Off Ceremony Kirana Two Office, di Kelapa Gading, Jumat (17/5).
Ali mengatakan gedung perkantoran memang belum menjadi pilihan utama di Kelapa Gading, tetapi jika dilihat dari tingkat hunian di gedung Menara Satu yang sudah penuh, maka perlu ada pasokan ruang kantor baru.
“Developer ini sedikit terlambat untuk membangun office. Kelihatannya ke depan akan ada lagi bangunan office atau tower-tower kecil terutama di lokasi strategis meski space nya kecil,” katanya.
Menurut Ali, roda bisnis property di sektor perkantoran khususnya di kawasan Kelapa Gading ini telah berputar.
Jika dulu orang menggunakan ruko sebagai kantor karena harganya yang lebih murah, kini pengusaha akan memilih kembali gedung perkantoran dibanding ruko.
“Harga ruko di sini dulu murah sekitar Rp3 miliaran, tapi dua tahun terakhir ini menjadi Rp10 miliar – Rp12 miliar, luasnya cuma 200 meter-an, tinggi 3 lantai, belum lagi dipotong tangga, dan parkir terbatas,” ujar Ali.
Dia mengungkapkan, kenaikan harga tanah di kawasan Kelapa Gading dalam 2 tahun terakhir atau pada 2011 -2012 ini mencapai 50% hingga 100%.
Saat ini harga tanah di bilangan Jalan Boulevard Raya, Boulevar Timur dan barat diperkirakan sudah mencapai Rp80 juta per meter. “Loncatan harganya laur biasa,” katanya.