BISNIS.COM, JAKARTA--Pertumbuhan ekonomi 2014 diproyeksi lebih baik dari tahun ini, terutama disokong oleh konsumsi domestik.
"Tahun Pemilu biasanya ekonomi berekspansi, terutama dari belanja pemerintah dan rumah tangga," ujar Pengamat Ekonomi dan Politik Faisal Basri dalam acara Investor Forum Mandiri Sekuritas Group 2013, Rabu (15/5/2013).
Selain itu, Faisal mengatakan pasar biasanya memiliki harapan baru setelah momen pemilu dan menanti terobosan dari kebijakan-kebijakan baru dari pemerintahan yang baru.
Namun, Faisal mengingatkan indikator-indikator yang perlu menjadi perhatian pemerintah menjelang Pemilu, a.l. laju inflasi, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada 2004 tercatat 5,13%, jauh lebih tinggi dari 2003 yang sebesar 4,1%.
Adapun pada 2009, pertumbuhan ekonomi tercatat 4,5%, lebih rendah dari 2008 yang sebesar 6,1%.
"Saat Pemilu 2009 memang menurun, tetapi saat itu sedang krisis ekonomi global. Semua negara mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif, kecuali Indonesia, India, dan China," katanya.
Adapun, pertumbuhan ekonomi pada 2012 tercatat 6,23%.