BISNIS.COM. SURABAYA–Perkebunan tebu di Jawa Timur akan dilakukan penggantian bibit tebu (bongkar ratoon) seluas 28.400 hektare dengan dana Rp300 miliar, guna memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik gula di provinsi itu.
Kebutuhan bibit tebu untuk bongkar ratoon itu minimal 700 juta mata (25.000 mata bibit/ha).
Sementara itu, Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan kesulitan memasok bibit tebu kultur jaringan untuk kebutuhan bongkar ratoon, karena jadwal kegiatan itu akan dimulai akhir bulan ini.
Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan Aris Toharisman mengatakan sasaran program bongkar ratoon yang memanfaatkan dana APBN itu diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil tebangan tebu.
“Kegiatan bongkar ratoon di Jatim dilakukan dua tahap yakni Mei-Agustus dan September-November [2013] di areal 28.400 ha yang merupakan bagian dari bongkar ratoon seluas 50.000 ha secara nasional,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (10/5/2013).
Aris menambahkan program bongkar ratoon merupakan peluang bisnis bagi produsen bibit tebu kultur jaringan, tetapi pihaknya kesulitan memasok komoditas tersebut sebab jadwal kegiatan itu mendesak.
“Bibit tebu kultur jaringan sebelum ditanam atau disebar perlu ditangkarkan terlebih dulu selama enam bulan, maka sebagian areal bongkar ratoon akan menggunakan bibit konvensional,” tuturnya. (sep)