BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan konstruksi Waduk Karian dapat dilakukan pada tahun ini dan diperkirakan akan berlangsung hingga 2017.
Pengumuman pemenang tender untuk pembangunan waduk senilai Rp1,7 triliun itu akan diumumkan pada bulan Juli 2013.
Kepala Balai Besar Cidanau-Ciujung-Cidurian Abdul Hanan Akhmad menuturkan Waduk Karian akan menggunakan lahan seluas 2170 ha.
Lahan yang akan dibebaskan itu termasuk beberapa lahan hijau lainnya yang akan digunakan sebagai daerah resapan air.
Ia mengungkapkan pembebasan lahan hingga kini sudah mencapai 30% dan ditargetkan hingga akhir tahun bisa mencapai 40% dan ditargertkan rampung seluruhnya pada 2015.
Waduk Karian mendapat dukungan pendanaan dengan pinjaman Pemerintah Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) sebesar US$100 juta.
"Sisa tiga konsorsium BUMN dan Korea. PT Wijaya Karya Tbk dan Samsung sudah gugur di prakualifikasi. sekarang lagi tender dan dalam dua bulan ke depan akan segera diumumkan," ujar Hanan di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Ia menuturkan ketiga kongsi yang tersisa ialah konsorsium Hyundai (Korea) dan PT Brantas Abipraya (Persero), konsorsium Dongbu (Korea) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk, dan Konsorsium Daelim (Korea) dan PT Wijaya Karya Tbk.
Kehadiran Waduk Karian akan mendukung ketersedian pasokan air baku di Banten, Serang dan DKI Jakarta.
"Karian akan digunakan untuk air baku, pengairan dan pengendalian banjir. Untuk listrik juga tapi kecil. Waduk Karian ini nanti akan membantu atasi banjir di Jalan Tol Tangerang-Merak," paparnya.
Ia mengungkapkan Waduk Karian menjadi waduk pertama yang dibangun di daerah Banten sehingga keberhasilan pembangunan waduk karian akan menentukan pembangunan waduk lainnya di daerah paling ujung barat Pulau Jawa itu.
Hanan menjelaskan ke depan pihaknya berencana menambah beberapa waduk lagi di daerah Banten.
"Secara simultan kita akan bangun lagi beberapa. Karian ini yang pertama, lalu menyusul di Pasir Kopo dan Sindangheula," paparnya.