BISNIS.COM, JAKARTA—Hasil survei Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) oleh Danareksa Research Institute menunjukkan penurunan 1%, yaitu dari 93,4 pada Maret 2013 menjadi 92,4 pada April 2013.
Dalam survei tersebut, jika nilai indeks di bawah 100, dapat dikatakan bahwa jumlah respon negatif [pesimis] melebihi jumlah respon positif [optimis] dari masyarakat yang disurvei.
“Melemahnya kepercayaan konsumen sebagian besar disebabkan oleh menurunnya penilaian masyarakat terhadap keadaan ekonomi saat ini dan meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga bahan pangan,” ungkap Purbaya Yudhi Sadewa dalam keterangan persnya, Kamis (2/5/2013).
Dari sampel 1.700 rumah tangga dari enam wilayah survei, sekitar 74,1% konsumen menyatakan kekhawatiran terhadap kenaikan harga [inflasi] bahan pangan. Pesimisme tersebut naik 2,3% dibandingkan bulan sebelumnya.
Seperti diketahui, level inflasi dalam negeri sepanjang Januari sampai April 2013 memang tercatat tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan level sepanjang Januari sampai April 2013 [year-to-date] mencapai 2,32%. Tingginya level inflasi jelas akan menurunkan daya beli masyarakat karena tingginya kenaikan harga barang.
Dua komponen IKK, yaitu Indeks Situasi Sekarang (ISS) dan Indeks Ekspektasi (IE) juga mengalami penurunan. ISS merupakan komponen yang menunjukkan keadaan saat ini, sedangkan IE merupakan komponen yang menunjukkan keadaan masa depan.
ISS mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi 76,8 karena konsumen memberi penilaian yang lebih buruk terhadap keadaan ekonomi nasional dan keadaan lapangan kerja sekarang. Adapun, IE mengalami penurunan sebesar 1,1% menjadi 104,2 karena turunnya optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang.
Data BPS juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri mengalami penurunan dalam 2 kuartal berturut-turut sejak kuartal II/2012. Pada kuartal II/2012, pertumbuhan ekonomi tercatat 6,4% dan terus mengalami penurunan hingga kuartal IV/2012 yang sebesar 6,11%.