BISNIS.COM,JAKARTA --Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia membantah anggapan masyarakat soal ayam broiler yang disuntik dengan hormon tertentu untuk membantu mempercepat pertumbuhannya.
Fitri Poernomo, Kepala Departemen Humas dan Promosi Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI), mengatakan penyuntikan hormon tidak mungkin dilakukan mengingat jangka waktu panennya yang hanya 30 hari, sehingga dinilai terlalu singkat untuk melakukan hal tersebut.
“Hormon itu reaksinya lambat, maka butuh waktu lama untuk mengetahui reaksinya. Hal itu tidak mungkin dilakukan oleh peternak mengingat waktu panen yang sangat singkat," ujarnya dalam acara diskusi perunggasan, Kamis (2/5/2013).
Selain itu, harga hormon yang relatif mahal secara bisnis tidak menguntungkan, karena akan meningkatkan harga jual produk. “Harga hormon itu untuk saat ini masih mahal, jadi sangat tidak ekonomis bagi pengusaha karena akan membuat harga jual produk naik,” jelasnya.