Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK PPP: Implentasinya Diniliai Lamban

BISNIS.COM, JAKARTA--Skema public privat partnership (PPP) dinilai membutuhkan lembaga khusus dan kesadaran secara nasional akan kebutuhan skema tersebut dalam mengisi kebutuhan infrastruktur nasional.Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencaan Kota dan

BISNIS.COM, JAKARTA--Skema public privat partnership (PPP) dinilai membutuhkan lembaga khusus dan kesadaran secara nasional akan kebutuhan skema tersebut dalam mengisi kebutuhan infrastruktur nasional.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencaan Kota dan Wilayah Bernardus Djonoputro mengatakan proyek  PPP yang ada saat ini umumnya berjalan lambat karena tidak adanya kesiapan yang memadai mengenai proyek tersebut.

"Proyek PPP tersebut tidak jelas bagaimana aturan mainnya. Kapan proyek tersebut harus dilelang, kapan mengundang investor, hingga tahap financial close-nya juga tidak pasti karena tidak ada yang mengatur," ujarnya saat dihubungi Bisnis hari ini, Rabu (24/4/2013).

Oleh karena itu, dia menilai diperlukannya sebuah lembaga yang dapat mengkoordinasi Kementerian Teknis dan Pemerintah Daerah, serta Lembaga Penjaminan.

Menurutnya lembaga tersebut harus memiliki kemampuan untuk mengatur serta mengawasi jalannya proyek PPP sehingga percepatan pembangunan infrastruktur nasional akan semakin cepat.

"Selama ini yang ngundang ya pemda yang punya proyek, yang notabenenya kurang pengalaman tapi harus mengatur jalannya proses PPP. Maka, paling tidak lembaga di bawah presiden langsung harus dibentuk," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper