BISNIS.COM,JAKARTA – Sekitar 600 hingga 800 hektare lahan industri di Jakarta dan sekitarnya masih tersedia bagi investor untuk tahun ini.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menjelaskan ketersediaan lahan tersebut merupakan persiapan untuk merespons investor yang ingin berinvestasi di kawasan itu.
“Suplai tahun ini 70% nya sudah dalam bentuk kavling industri, tapi sekarang hanya tinggal menunggu respon investor saja,” katanya kepada Bisnis, Selasa (23/4/2013).
Dari suplai lahan industri tersebut sebagian besar terdapat di kawasan Jakarta, Depok, Bekasi, Karawang, Tangerang, Banten dan Purwakarta. “Termasuk di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” imbuh Sanny.
Dia menerangkan, kawasan industri yang sudah terserap di antaranya merupakan industri otomotif beserta komponen pendukungnya, elektronik, serta industri makanan dan minuman, termasuk consumer goods seperti Unilever, Nestle, Ajinomoto.
Untuk menarik investor, lanjut Sanny, berharap pemerintah turut mendukung pengembangan kawasan industri sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Kawasan Industri No.24 Tahun 2009 yang menyangkut penyediaan lahan industri dan sarana prasarana atau akses jalan masuk, suplai energi listrik, gas industri, air baku, dan sistem telekomunikasi.
“Demikian juga pelayanan perizinan oleh pemerintah daerah harusnya tidak menghambat dorongan perusahaan industri berlokasi di dalam kawasan industri,” imbuhnya.
Sanny menambahkan, kawasan industri juga perlu didukung oleh sektor keamanan dari kepolisian mengingat kerap terjadi aksi kejahatan maupun aksi demonstrasi yang berpotensi mengganggu keamanan.
"Kawasan industri merupakan obyek vital yang harus mendapatkan perlindungan aparat keamanan. Ini juga harus diperhatikan, karena maraknya kejahatan membuat investor takut dan pasti berpengaruh terhadap minat investasi," jelas Sanny.
Namun, katanya, permintaan lahan industri saat ini masih di atas suplai yakni sekitar 800 - 1.000 hektar. "Tapi memang permintaannya tidak sebesar tahun lalu,".
Berdasarkan data perusahaan riset properti Cushman & Wakefield pada kuartal I/2013, permintaan lahan industri justru menurun menjadi hanya 86 hektar dan merupakan rekor terendah sejak 2011.
"Besar permintaan ini turun 21% dibandingkan kuartal lalu," kata Wira Agus, Associate Director Research and Advisory Cushman & Wakefield beberapa waktu lalu.
Meski begitu, keterbatasan pasokan baru pada kuartal ini menyebabkan pertumbuhan tingkat penyerapan lahan industri naik yakni pada kuartal sebelumnya 82,2% menjadi 82,6%.
Berkurangnya transaksi lahan industri berukuran besar menyebabkan rerata permintaan per transaksi menurun menjadi hanya sekitar 2,8 hektare. Permintaan utama dalam kuartal ini berasal dari pelaku industri asing dan nasional.
Cushman & Wakefield memperkirakan beberapa tahun ke depan ada pasokan lahan industri yang akan masuk pasar, yakni sekitar 700 hektar.
"Saat ini terdapat sekitar 51 hektare tambahan pasokan lahan industri di koridor Bekasi - Purwakarta sehingga secara kumulatif tanah industri Jakarta dan sekitarnya bertambah menjadi 9.413 ha," jelasnya.
Sedangkan harga jual lahan industri di kawasan Jakarta dan sekitarnya saat ini rerata sekitar Rp1.684.000 /m2.
"Dari kuartal sebelumnya harganya naik 0,6%, tapi dari dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga tanah hanya turun 1,1%," jelasnya.
Perusahaan riset properti Colliers International memperkirakan pasokan lahan industri baru pada tahun ini tidak akan banyak tersedia. Pengembang akan cenderung memprioritaskan penyewa terdahulu yang berniat untuk melakukan ekspansi bisnis, dari pada penyewa baru.
Colliers menyatakan pada kuartal I/2013 ini terdapat 234 hektar lahan industri di Jabodetabeka yang telah terjual. Namun, lebih dari 70% lahan industri itu belum tersedia saat ini, sedangkan 26% merupakan real transaction atau lahan yang sudah benar-benar tersedia saat dilakukan pembelian.
Kenaikan harga lahan industri, menurut Colliers, diperkirakaan terus terjadi sepanjang tahun ini. Secara rata-rata, seluruh harga lahan industri mengalami kenaikan sekitar 30% dari kondisi Kuartal IV/2012.
Colliers mencatat harga rata-rata lahan industri tertinggi terdapat di Bekasi sebesar US$215 per m2, disusul oleh Bogor US$206,3 per m2, Karawang US$170 per m2, Serang dan Tangerang US$139,3 per m2.
KAWASAN INDUSTRI: 800 Hektare Lahan Tersedia Bagi Investor
BISNIS.COM,JAKARTA – Sekitar 600 hingga 800 hektare lahan industri di Jakarta dan sekitarnya masih tersedia bagi investor untuk tahun ini.Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menjelaskan ketersediaan lahan tersebut merupakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 menit yang lalu
Kisi-kisi Saham Pakuwon Jati (PWON) Mendekat ke Target Harga
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
KKP: 5 Pengusaha Minat Bangun Pabrik Bahan Baku Susu Ikan
44 menit yang lalu
AirAsia (CMPP) Siap Buka Rute Baru ke India dan China
57 menit yang lalu