Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI ROTAN: Bank Diminta Bantu Permodalan

BISNIS.COM, JAKARTA--Kalangan pengusaha mebel dan kerajinan dari rotan mengharapkan bank memberikan kemudahan penyaluran kredit modal usaha, mengingat saat ini industri tersebut mulai menggeliat kembali pascakrisis lima tahun lalu.

BISNIS.COM, JAKARTA--Kalangan pengusaha mebel dan kerajinan dari rotan mengharapkan bank memberikan kemudahan penyaluran kredit modal usaha, mengingat saat ini industri tersebut mulai menggeliat kembali pascakrisis lima tahun lalu.

Soenoto, Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), menuturkan kondisi industri rotan dan produk turunannya semakin membaik ketika pemerintah melarang ekspor bahan baku rotan mentah.

“Kami butuh permodalan dari bank. Bisnis furnitur dan rotan dianggap negative list terus. Saat ini, kami sudah bangkit kembali,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/4).

Dia menjelaskan pengaturan tata niaga rotan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 35,36, dan 37 Tahun 2011 membawa manfaat bagi pengusaha rotan domestik yang dibuktikan dengan melonjaknya permintaan mebel dan kerajinan rotan dari luar negeri.

Data Laporan Surveyor (LS) memperlihatkan nilai ekspor produk rotan pada tahun lalu terutama disumbangkan furnitur senilai lebih dari US$118,532 juta, atau lebih tinggi dari nilai eskpor pada 2011.

“Pemberhentian ekspor rotan mentah meningkatkan ekspor produk jadi mencapai 72%,” tuturnya.

Potensi produksi mebel dan kerajinan rotan nasional, tuturnya, diyakini mencapai Rp35,5 triliun dan kerajinan di luar mebel Rp13 triliun dengan penyerapan tenaga kerja langsung sekitar 450.000 orang dan tidak langsung sebanyak 2 juta orang.

Saat ini, pihaknya juga bersiap menghadapi pasar baru di Asean yakni ketika Asean Economic Community dibuka pada 2015 dengan meningkatkan inovasi dan desain produk mebel dan kerajinan.

“Pengusaha rotan siap untuk membuka diri untuk pasar Asean,” katanya.

Dengan potensi pasar baru di Asean, pihaknya mengharapkan institusi perbankan mau mencabut industri rotan dari daftar negatif dan memberikan kepercayaan dalam bentuk penyaluran modal sehingga akan muncul pengusaha baru di sektor tersebut.

Ekspor produk rotan, lanjutnya, pada tahun ini diproyeksikan mencapai US$250 juta, atau naik sekitar 25% dibandingkan tahun lalu senilai US$200 juta, bahkan omzetnya dapat mencapai US$5 miliar dalam 5 tahun ke depan.

“Bangsa ini tidak boleh kalah terus dari Malaysia dan Vietnam dengan eskpor masing-masing US$2,5 miliar dan US$4 miliar pada 2011," ungkapnya. (IF)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper