Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI: Pemerintah Diminta Gencarkan Sektor Berbasis Ekspor

BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah diminta untuk lebih agresif mendorong investasi pada sektor yang berpotensi  mendukung peningkatan ekspor agar mampu meminimalisasi tekanan defisit perdagangan.

BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah diminta untuk lebih agresif mendorong investasi pada sektor yang berpotensi  mendukung peningkatan ekspor agar mampu meminimalisasi tekanan defisit perdagangan.

 Ina Primiana, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengatakan arus investasi asing selama ini lebih condong melakukan penetrasi pada sektor yang beorientasi pada pasar domestik sehingga memicu peningkatan impor bahan baku/penolong.

"Karena kecenderungan selama ini, investor asing orientasinya mengarah sektor yang menguntungkan dari sisi pasar domestik. Sehingga terjadi ketidak seimbangan antara impor dan ekspor," ujarnya hari ini, Senin (15/4/2013).

Menurutnya, pola investasi tersebut justru lebih meningkatkan volume impor bahan baku/penolong yang ikut mempengaruhi tekanan defisit neraca perdagangan.

Berdasarkan data BPS, impor bahan baku/penolong pada Januari-Februari 2013 yang mencapai US$23,65 miliar, secara komposisi menyumbang hingga 76,8% dari total impor Indonesia pada periode ini yang mencapai US$30,7 miliar.

Sementara defisit neraca perdagangan pada dua bulan pertama tahun ini mencapai US$402,1 juta. Hal ini kebalikan dari pencapaian surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$1,844 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper