BISNIS.COM, JAKARTA—Momentum pemerintah untuk memberikan kepastian terkait kebijakan pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya bulan ini.
Enny Sri Hartati, Pengamat Ekonomi INDEF, mengatakan setiap opsi kebijakan terkait pengendalian konsumsi BBM bersubsidi Pasti akan berpengaruh terhadap inflasi.
Padahal, lanjutnya, kecenderungan laju inflasi bulanan sejak Juni lebih tinggi karena sudah mulai memasuki momen masuk sekolah dan hari raya.
Selain itu, imbuhnya, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap berikutnya juga masih membayangi sehingga makin menyulitkan pemerintah dalam memutuskan kebijakan terkait BBM bersubsidi ini.
“Dengan sisa waktu yang ada bulan ini [April], berarti pelaksanaan kebijakan baru berjalan efektif pada Mei. Kalau baru berlaku Juni, Juli atau ke depan lagi, tingkat inflasinya sudah tinggi duluan,” katanya kepada Bisnis, Minggu (14/4).
Senada dengan Enny, Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono merekomendasikan pemerintah paling lambat sudah memberikan keputusan pada Mei.
“Sebenarnya sih sudah agak terlambat. Idealnya, saat inflasi masih di bawah 5%, tetapi sekarang sudah 5,9% year-on-year. Tetapi rekomendasi saya adalah Mei ini,” katanya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Minggu (14/4).
Menurut Prasetiantono, sebelum Juli, tingkat inflasi relatif rendah sehingga dampak keputusan pemerintah terkait pengendalian BBM bersubsidi tidak terlalu besar. Pasalnya, sambungnya, pada Juli dan sesudahnya terdapat momen liburan sekolah, puasa, dan lebaran yang memiliki kecenderungan laju inflasi tinggi.
Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berjanji bahwa pemerintah akan segera memutuskan kebijakan terkait subsidi BBM ini dapat keluar pada bulan ini.
“Pokoknya, kami bekerja dan tunggu lah. Pokoknya kami bulan april ini harus secepatnya selesai keputusan [pengendalian BBM bersubsidi] ini,” katanya, Jumat (12/4). Artinya, sisa waktu janji pemerintah tersebut tersisa sekitar dua minggu lagi.
Seperti diketahui, pemerintah pada Jumat (12/4) malam mengadakan rapat yang membahas kebijakan subsidi BBM. Menteri ESDM Jero Wacik sebelumnya mengatakan rapat tersebut akan dilangsungkan dari Jumat (12/4) malam hingga Minggu (14/4).
Namun, pada Sabtu (13/4) rapat pembahasan kebijakan subsidi BBM dibatalkan karena Presiden memiliki agenda lain. Rencananya, pembahasan BBM bersubsidi ini akan dilanjutkan kembali pada Rabu (17/4) mendatang.