Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBERDAYAAN UKM: Jogja Mikro Kreatif Dikembangkan

BISNIS.COM,JAKARTA—Kelompok usaha seperti Jogya Mikro Kreatif akan dikembangkan ke seluruh Indonesia untuk memberdayakan dan memfasilitasi pelaku usaha mikro dan kecil  untuk lebih berdaya saing.Ayu Purhadi, Ketua Jogya Mikro Kreatif (Jamik),

BISNIS.COM,JAKARTA—Kelompok usaha seperti Jogya Mikro Kreatif akan dikembangkan ke seluruh Indonesia untuk memberdayakan dan memfasilitasi pelaku usaha mikro dan kecil  untuk lebih berdaya saing.

Ayu Purhadi, Ketua Jogya Mikro Kreatif (Jamik), mengatakan memang berat mendirikan organisasi seperti Jamik untuk mewadahi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Akan tetapi, karena kreativitas mereka sangat tinggi, maka perlu didirikan wadahnya.

”Kami menginginkan agar pelaku UMK di seluruh Indonesia bisa tetap survive seperti halnya pelaku usaha lainnya di Indonesia. Jadi wadahnya harus didirikan pada setiap provinsi agar kreasi mereka tetap terwadahi,” katanya kepada Bisnis, Rabu  (10/4).

Kepada sekitar  640 orang anggota Jamik di kota gudeg Yogyakarta, Jamik tanpa bosan memberikan pemahaman tentang penerapan teknologi dalam produksi mereka. Selain itu diikuti dengan pengembangan SDM, manajemen usaha, dan akses permodalan ke sumber pembiayaan.

Kelima poin tersebut secara berkala diperkluat Jamik kepada seluruh anggotanya. Dengan demikian permasalahan yang selalu menjadi kendala utama UMK, bisa diatasi secar perlahan.  Namun, dari lima sisi tersebut dirangkum  menjadi tiga poin.

Masing-masing, pelatihan, pemasaran, dan permodalan. Ini yangkami kembangkan serta dikelola secara terarah. Karena kemampuan financial Jamik juga terbatas,  maka setiap program disnergikan dengan agenda kerja perusahaan BUMN maupun kementerian.

”Sebagian besar anggota kami sudah merasakan dampak positif masuk menjadi anggota Jamik, karena mereka memang memerlukan sentuhan manajemen pemasaran, pelatihan, dan yang tidak kalah penting adalah untuk pemasaran.”

Menurut Ayu, UMK Yogyakarta bisa bertahan karena anggota yang direkrut juga memiliki visi yang sama untuk maju dan berkembang secara bersama-sama.” Jumlah Jamik terus bertambah, karena memahami konsep yang kami bawa  untuk mempertahankan aktivitas mereka,” tukas Ayu.

Mengapa UMK harus bisa survive, karena  industri kerajinan dan fesyen sebagai fokus utama Jamik akan menghadapi tantangan berat dalam beberapa tahun ke depan. Misalnya produk impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah.

”Ketika UMK sudah membangun jaringan pasarnya, maka produk apapun yang masuk ke Indonesia disertai harga murah, pasti bisa diantisipasi UMKL melalui kebersaman membangun siergi dan jaringan usahanya,” tutur Ayu Purhadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Mulia Ginting Munthe
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper