BISNIS.COM, JAKARTA - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menyarankan agar rencana pembuatan 17 pulau di pantai utara Jakarta menggunakan teknik floating atau mengapung.
Ketua Umum IAI, Munichy B. Edrees mengatakan pembuatan pulau dengan teknik penimbunan material ke dasar laut dapat merusak ekosistem.
"Prinsip arsitek itu boleh memanfaatkan tapi tidak merusak potensi alam. Jika reklamasi itu memang tidak merusak alam, itu tidak masalah," katanya di sela-sela acara Building on Water Conference and Exhibition di Erasmus Huis (Pusat Kebudayaan Belanda), Selasa (9/4/2013).
Dia menjelaskan selain merusak ekosistem teknik penimbunan bisa berdampak pada potensi guncangan di dasar bumi yang menyebabkan gempa, serta dapat menimbulkan volume air laut menjadi semakin naik.
Menurutnya, pembuatan pulau baru sebaiknya menggunakan teknik floating atau mengapung seperti di beberapa negara lain seperti di Belanda dan Dubai yang menggunakan teknik floating dengan bantuan tiang pancang yang ditancapkan ke dasar, sehingga pulau tersebut seolah mengambang.
"Baik teknik floating ataupun menimbun mungkin juga harus ada antisipasi terhadap tsunami," tegasnya.
17 PULAU BUATAN: Ikatan Arsitek Sarankan Teknik Floating
BISNIS.COM, JAKARTA - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menyarankan agar rencana pembuatan 17 pulau di pantai utara Jakarta menggunakan teknik floating atau mengapung.Ketua Umum IAI, Munichy B. Edrees mengatakan pembuatan pulau dengan teknik penimbunan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu