BISNIS.COM, JAKARTA--PT Hutama Karya menargetkan ground breaking ruas tol Medan-Binjai dapat dilakukan pada semester I/2013.
Sekretaris perusahaan Hutama Karya Ari Widiantoro mengatakan nilai investasi untuk ruas Medan-Binjai sepanjang 16 km diperkirakan sebesar Rp4 triliun.
"Kayaknya yang paling memungkinakan itu Medan-Binjai. Ada beberapa juga yang masih kita pertajam yakni Palembang-Indralaya, Babakan-Jati Agung dan Batam," ujar Ari di Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Ia menjelaskan ground breaking dapat dilakukan jika Perpres perihal penugasan perseroan rampung. Hal itu bertujuan menjamin payung hukum pengerjaan ruas tol Trans Sumatra.
Sejauh ini Hutama Karya, menurutnya, hanya melakukan kajian tidak resmi (informal) dan melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan seperti studi keyalakan (feasibility study), penetapan trase jalan dan pendataan lahan yang akan digunakan untuk membangun jalan tol.
Pembebasan lahan ruas trans sumatra sendiri nantinya akan menggunakan UU No.2/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Sementara untuk ruas Palembang-Indralaya, Ari belum dapat memastikan besaran investasi. Ia mengungkapkan kendati skema umum pembiyaan jalan tol ialah 30% modal internal dan 70% dari perbankan, perseroan tetap membutuhkan dukungan pemerintah.
Sekedar catatan pada tahun lalu, Perseroan sudah mendapat dukungan dari BNI sebesar Rp3,95 triliun (Bisnis, 8/10/2012). Perseroan sendiri juga sudah mengajukkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp5 triliun.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali sebelumnya mengungkapkan penugasan Hutama Karya merupakan bentuk perpanjangan tangan pemerintah sehingga pemerintah akan membantu sepenuhnya untuk merealisasikan jalan tol tersebut.
"Apakah dalam bentuk VGF (viability gap funding) kita belum tahu. Tapi bukan dukungan pemerintah atas nama pemerintah. Semua ruas itu IRRnya rendah, sehingga dalam kerangka penugasan pemerintah, pemerintahnya akan leverage," ujar Gani.