Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR HORTIKULTURA: Pengaturan Pertimbangkan Liberalisasi Tarif Asean

BISNIS.COM, TANGERANG SELATAN – Pembahasan mekanisme tarif pengaturan impor hortikultura akan mempertimbangkan liberalisasi tarif di lingkungan Asean pada 2015.

BISNIS.COM, TANGERANG SELATAN – Pembahasan mekanisme tarif pengaturan impor hortikultura akan mempertimbangkan liberalisasi tarif di lingkungan Asean pada 2015.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Indonesia telah masuk ke dalam koridor kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean Economic Community (AEC) 2015 untuk menurunkan tarif secara berkala.

Selama ini, mekanisme tariff rate quota yang diberlakukan beberapa negara berkembang dan maju kerap dipertanyakan oleh komunitas internasional.

“Kami akan cari solusinya, kalau itu memang diaspirasikan. Itu agar bahasa modalitas atau mekanismenya itu bisa diterima oleh komunitas internasional,” katanya seusai kunjungan ke Pasar BSD Serpong, Jumat (5/4).

Pemerintah tengah mengkaji penerapan mekanisme tarif sebagai alternatif pengganti mekanisme alokasi atau kuota dalam pengaturan impor hortikultura. Mekanisme alokasi pada praktiknya cukup rumit dan sempat menimbulkan gejolak harga di dalam negeri karena proses pengurusan izin impor cukup lama.

Kalaupun mekanisme tarif diterapkan, Gita mengusulkan agar sistem tersebut hanya berlaku bagi produk yang sulit disubstitusi oleh produk lokal dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Mendag mengusulkan agar bawang putih dibebaskan dari tata niaga impor karena 95% kebutuhan masih bergantung pada impor.

Menurutnya, sistem kuota sangat destruktif terhadap rantai pasok di dalam negeri sehingga stabilitas harga tidak bisa dijaga.

Mendag bersama beberapa menteri di bawah koordinasi Menko Perekonomian sore ini akan melakukan pembahasan menyeluruh mengenai mekanisme pengaturan impor hortikultura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper