BISNIS.COM, JAKARTA--Chevron Geothermal Salak Ltd mengalokasikan dana sebesar Rp11 miliar untuk melaksanakan program restorasi hutan koridor Halimun-Salak dengan cara menanam 40.000 pohon dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Paul Mustakim, General Manager Policy, Government and Public Affair Chevron Geothermal Salak Ltd mengatakan perusahaan telah mengeluarkan dana sebesar Rp11 miliar untuk membiayai program 5 tahunan itu.
Dana tersebut termasuk untuk pembibitan pohon yang akan ditanam dan peningkatan kapasitas masyarakat agar mau meninggalkan ladangnya di wilayah hutan koridor itu.
"Dalam program ini masyarakat juga mendapatkan pemberdayaan, sehingga kelestarian hutan bisa terus dipertahankan. Dana yang kami keluarkan memang tidak kecil, makanya kami berharap akan ada pihak lain yang akan mengambil bagian dalam program ini," katanya usai melakukan restorasi hutan koridor Halimun-Salak di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (2/4/).
Paul mengungkapkan Chevron Geothermal Salak Ltd berkomitmen meningkatkan kapasitas masyarakat dengan memberikan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi dengan beternak dan melakukan pembibitan tanaman.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak kembali membuka lahan di hutan koridor Halimun-Salak untuk menopang perekonomiannya.
koridor hutan Halimun-Salak merupakan wilayah yang sangat penting bagi lalu lalang satwa yang dilindungi. Apalagi wilayah yang dekat dengan lokasi produksi panas bumi perusahaan itu saat ini telah menjadi Taman Nasional Halimun-Salak.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Kehati MS Sembiring mengatakan hutan koridor Halimun-Salak merupakan penyambung dua ekosistem penting yang menjadi hulu Sungai Cisadane dan Citarik.
Penanaman 40.000 pohon di koridor tersebut menurutnya telah menyelamatkan 3 hutan yang ada. Sekaligus menyelamatkan Elang Jawa, Owa Jawa dan Macan Tutul yang menjadi satwa asli di wilayah itu. (if)