Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRL EKONOMI Dikurangi, Jadwal KRL AC Ditambah

BISNIS.COM, JAKARTA—Di tengah penambahan perjalanan kereta rel listrik Jabodetabek yang berlaku mulai 1 April 2013, sebaliknya perjalanan KRL ekonomi berkurang seiring rencana dihapuskannya jenis kereta tak ber AC ini.Humas PT KAI Commuter Jabodetabek

BISNIS.COM, JAKARTA—Di tengah penambahan perjalanan kereta rel listrik Jabodetabek yang berlaku mulai 1 April 2013, sebaliknya perjalanan KRL ekonomi berkurang seiring rencana dihapuskannya jenis kereta tak ber AC ini.

Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan jadwal kereta rel listrik (KRL) ekonomi saat ini menjadi 72 perjalanan dengan pengurangan terjadi untuk lintas Bogor-Jakarta.

"Saat ini memang ada dikurangi armada KRL ekonomi untuk lintas Bogor-Jakarta sebanyak dua rangkaian, namun kami menggantinya dengan KRL Commuter Line yang ber AC," kata Eva kepada Bisnis hari ini, Senin (1/4/2013).

Berdasarkan jadwal perjalanan KRL dari Bogor ke Jakarta/Jatinegara, perjalanan KRL ekonomi per 1 April sebanyak 26 perjalanan. Eva mengaku sebelumnya KRL ekonomi sebanyak 29 perjalanan.

Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo mengatakan pihaknya berencana menghapus perjalanan KRL ekonomi mulai Juni 2013. Penghapusan ini sebenarnya sudah tertunda dari rencana sebelumnya yang akan diberlakukan muali 1 April 2013 khususnya di lintas Bekasi-Jakarta.

Tri mengatakan penggantian KRL ekonomi non AC  yang sudah tidak layak guna dan membahayakan keselamatan serta keamanan perjalanan KRL akan dimulai bertahap pada April 2013, namun dengan dikeluarkan kesepakatan bersama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tersebut maka PT KAI (Persero) akan berupaya semaksimal mungkin tetap menjalankan KRL ekonomi non AC hingga mekanisme subsidi selesai dirumuskan Kementerian Perhubungan dengan target Juni 2013.

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan selama ini rakyat tahunya PT Kereta Api Indonesia (KAI) adalah perusahaan yang menyediakan transportasi kereta api yang murah buat rakyat.

“Tetapi di sisi lain, PT KAI sebagai BUMN ditarget untuk mencari keuntungan. Mana mungkin hal ini bakal terwujud. Sementara pemerintah menghamburkan uang untuk memberikan BBM subsidi kendaraan pribadi yang notabene mayoritas dimiliki orang kaya,” kata Djoko dalam acara jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubugan, Rabu (27/3/2013).

Dia menambahkan penguasa dinilai belum memiliki hati untuk mengembangkan transportasi kereta api buat rakyat, hanya digunakan sebagai alat politik mencari simpati, dengan kebijakan setengah hati.

Djoko menyebutkan tujuan operator PT KAI tidak mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) ekonomi tidak sekedar persoalan subsidi publik atau publik service obligation (PSO) semata. Ada yang lebih spesifik, yakni demi keselamatan.

Data sarana kereta ekonomi K3 pada 2010, tahun pembuatan 1960-1969 ada 209 unit (42%), 1970-1979 ada 29 unit (6%), 1980-1989 ada 63 unit (13%), 1990-1999 ada 111 unit (22%) dan 2000-2009 ada 87 unit (17%).

“Jadi ada 318 unit atau 48% yang sudah uzur. Setiap tahun DPR hanya menyetujui rata-rata 20 unit K3 baru. Lantas kapan akan tuntas? Dan siapa yang mau bertanggung jawab jika ada kecelakaan kereta api akibat sarana yang sudah uzur tersebut,” kata Djoko.

Setidaknya, imbuh Djoko, setiap tahun ada 100 unit K3 baru, sehingga dalam waktu 3-4 tahun anggaran bisa tergantikan K3 (kereta kelas ekonomi)  yang sudah termakan usia.

Jumlah Perjalanan KRL dengan Gapeka 2013  & Gapeka 2011

Relasi

2011

2013

Perubahan

Bogor-Kota

193

176

-17

Loopline

67

93

26

Bekasi

84

106

22

Serpong

74

87

13

Tangerang

40

41

1

Tanjung Priok

54

27

-27

Dinas loopline

2

3

1

Total

514

533

19

Sumber: PT KCJ, Maret 2013

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper