BISNIS.COM, JAKARTA--BP Indonesia menyatakan belum memiliki rencana untuk mengembangkan train 4 kilang liquified natural gas (LNG) Tangguh, Papua.
Head of Country BP Indonesia Dharmawan Samsu mengatakan pengembangan train keempat belum ada dalam rencana pengembangan pihaknya. Saat ini, yang baru diakomodasikan di Blok Tangguh adalah sebanyak 3 train.
“Kami sendiri belum punya clarity atau bayangan bagaimana train 4 kilang Tangguh akan disinergikan. Kalau ada temuan lain yang menunjang maka tinggal memasang, baik yang keempat dan kelima. Secara fisikal memang masih ada slot (space tanah) lagi untuk sampai 8 train,” kata Dharmawan di kantornya, Jumat (22/3/2013).
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyatakan sedang menyiapkan proyek perluasan Kilang Tangguh Train keempat berkapasitas 3,8 juta ton per tahun (mtpa) yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Adapun pengembangan Tangguh train keempat berkemungkinan disinergikan dengan blok yang dikelola perusahaan lain yang lokasinya berdekatan, seperti Bintuni dan Kaimana.
Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana menyatakan saat ini BP Berau Ltd, selaku operator Tangguh, sudah melakukan eksplorasi untuk mencari cadangannya. Bila cadangan ditemukan, selanjutnya akan ditanyakan kepada pemerintah untuk melanjutkan pengembangannya.
Maksudnya disinergikan artinya pola pengembangan Tangguh akan seperti Blok Mahakam (Total EP Indonesie) yang akan digabung dengan blok yang dioperasikan Chevron dan ENI.
Senada dengan SKK Migas, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan saat ini BP sedang melakukan survei seismik 3D untuk mengetahui potensi migas di area Tangguh. Pencarian cadangan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan eksplorasi baru. “Kalau berhasil ini akan jadi train 4,” kata Edy.
Adapun BP memiliki kepemilikan saham di Tangguh sebesar 37,16%, dengan mitra MI Berau BV 16,3%, CNOOC Ltd 13,9%, Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd. 12,23%. Ada juga KG Berau/KG Wiriagar 10%, LNG Japan Corporation 7,35% dan Talisman 3,06%.