Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Tangguh: BP Optimis Train 3 Tangguh Onstream awal 2019

BISNIS.COM, JAKARTA- BP Indonesia masih optimistis  produksi gas pertama dari Train 3 Kilang liquified natural gas (LNG) Tangguh, Papua akan onstream pada awal 2019.

BISNIS.COM, JAKARTA- BP Indonesia masih optimistis  produksi gas pertama dari Train 3 Kilang liquified natural gas (LNG) Tangguh, Papua akan onstream pada awal 2019.

Head of Country BP Indonesia Dharmawan Samsu mengatakan pihaknya akan tetap menjaga seluruh target yang sudah ditetapkan sebelumnya agar berjalan tepat waktu. Saat ini, pihak BP sedang dalam proses mengerjakan desain rinci (feed end engineering design/FEED).

“Kami akan menjaga komitmen kami untuk bisa mencapai target onstream pada 2019. Yang lelang FEED onshore (darat) sedang dalam proses, sedangkan lelang FEED offshore (bawah laut) baru akhir tahun ini,” kata Dharmawan usai acara Kunjungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ke kantor BP di Jakarta hari ini, Jumat (22/3/2013).

Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Akhmad Syakhroza mengatakan Train 3 Kilang LNG Tangguh merupakan salah satu proyek yang mendapatkan perhatian khusus dari SKK Migas. Pasalnya, investasi di Blok Tangguh merupakan investasi yang besar sehingga harus dijaga agar semua rencana bisa berjalan sesuai target.

Salah satu proses yang diperkirakan bisa membuat target onstream mundur adalah persetujuan dari pemerintah daerah terkait penyelesaian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Pasalnya, masih ada perbedaan pandangan dengan pihak pemerintah daerah, salah satunya mengenai pembagian pendapatan daerah.

“Banyak hal yang kita lakukan, pemda punya keinginan, mereka berharap lebih. Kita tidak bisa menyamakan pandangan. Kita ingin pemda mendapatkan bagi hasil setelah berproduksi, tapi pemda ingin sejak sekarang, saat urus Amdal,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya menghargai keinginan pemerintah daerah. Saat ini, pihaknya bersama BP Berau Ltd dan pihak terkait sedang berdiskusi mencari titik temu mengenai perbedaan pandangan tersebut.

“Sekarang sedang cari solusi terbaik bagi pemerintah pusat, Pemda, dan BP, kita duduk bersama agar ketemu solusi dari berbagai sudut pandang ini.”

Yang pasti, pihaknya berkomitmen untuk bisa menyelesaikan target tepat waktu.

Dharmawan sendiri menegaskan target onstream pada 2019 merupakan target yang sejak awal BP patok, bukan pada 2018 yang selama ini banyak diberitakan media. “Produksi gas pertama itu 2019, yang 2018 itu comissioningnya,” jelasnya.

Menurutnya, proses penyelesaian Amdal dengan pemerintah daerah masih terus berlangsung dan tidak ada yang terhenti.

“Amdal itu terus berjalan, bila memang ada yang masih belum bisa putus, bukan berarti proses amdal terhenti, jadi berjalan paralel,” tegasnya. Yang pasti, pihaknya tetap berkomitmen untuk bisa menyelesaikan semua proses tepat waktu.

Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan (plan of development) dua untuk pembangunan train 3 kilang LNG Tangguh.

Dengan disetujuinya PoD train 3 Tangguh ini, maka tahun ini seharusnya bisa langsung dilakukan desain akhir (front end engineering design/ FEED) dan lelang pengadaan dan konstruksi (EPC). 

Seperti diketahui, proyek Train 3 Kilang LNG Tangguh membutuhkan investasi sekitar US$12 miliar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan eks BP Migas telah menyetujui Plan of Further Development atau rencana pengembangan lanjutan untuk lapangan gas Tangguh.

Train 3 ini nantinya akan menambah kapasitas produksi LNG Tangguh sebanyak 3,8 juta ton per tahun menjadi 11,4 juta ton per tahun. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyatakan akan mengalokasikan 40 % produksi train 3 LNG Tangguh atau sekitar 200 juta kaki kubik per hari (MMscfd) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kilang Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia dengan saham sekitar 37.16 %. Mitra BP lainnya antara lain, MI Berau B.V (16,30 %), CNOOC Ltd (13,90 %), Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd (12.23 %), KG Berau/KG Wiriagar (10 %), LNG Japan Corporation (7,35 %), and Talisman (3,06 %).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper