BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah banjirnya produk luar negeri yang dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air.
Pengamat sosial Karina Soerbakti menuturkan pertumbuhan industri kreatif domestik cukup tinggi setiap tahunnya dan hendaknya bisa menjadi salah satu pilar penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Namun, serbuan produk asing ini membahayakan, disadari atau tidak, dapat merusak tatanan budaya dan perekonomian,” katanya, Jumat (22/3/2013).
Produk industri kreatif lokal, lanjutnya, mampu membuka pasar yang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pada 2002, total perdagangan industri kreatif dunia mencapai US$267 miliar dan meningkat hampir mencapai US$500 miliar hingga saat ini.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) pada urutan ke-7 dari 10 sektor lapangan usaha.
"Serbuan luar negeri ke Indonesia sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat," paparnya.
Dia mencontohkan saat ini generasi muda Indonesia banyak yang mulai lupa terhadap budayanya sendiri, bahkan tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap kesenian daerah.
Menurutnya, banyak potensi industri kreatif yang dapat dikembangkan agar perekonomian nasional dapat meningkat serta permasalahan-permasalahan sosial dapat direduksi.