BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare pada tahun ini untuk pengembangan tanaman pangan di sejumlah permukiman transmigrasi.
Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Kemenakertrans Roosari Tyas Wardani mengatakan tanaman pangan yang disiapkan di antaranya kedelai, jagung dan padi varietas unggul.
"Dari lahan seluas itu, sekitar 300 hektare di antaranya khusus disediakan untuk pengembangan komoditas tanaman kedelai yang pada tahun lalu disiapkan penangkaran benihnya,” ujarnya, Rabu (20/3/2013).
Saat ini, paparnya, program transmigrasi dilaksanakan dengan pendekatan pengembangan kawasan melalui pengembangan sentra produksi baru untuk menghasilkan berbagai komoditas pangan unggulan, termasuk perkebunan, perikanan dan peternakan.
Sebelumnya, penangkaran benih kedelai di antara di permukiman transmigrasi Tongo Kabupaten Sumbawa Barat, Nangakara Kabupaten Dompu NTB, dan Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua.
Saat ini kebutuhan kedelai per tahun mencapai sekitar 2 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya sebesar 800.000 ton/tahun sehingga masih impor 1,2 juta ton/tahun.
Roosari menuturkan pengembangan sentra produksi pangan varietas unggulan pada wilayah baru yang tersebar di kawasan transmigrasi diharapkan meningkatkan kontribusi transmigran terhadap produksi pangan nasional.
“Di Pulau Jawa kini tidak tersedia lagi tambahan tanah pertanian, tapi di berbagai tempat luar wilayah ini masih banyak lahan untuk pertanian,” ungkapnya.
Dia menilai jika kondisi tersebut tidak segera diantisipasi akan berdampak buruk terhadap perekonomian nasional, kelangsungan hidup petani dan kebutuhan pangan Indonesia.