BISNIS.COM,MONTREAL -- Delegasi Indonesia mengambil langkah lebih berani soal liberalisasi penerbangan dan akses pasar dengan menyampaikan dukungan atas kertas kerja yang disampaikan Kuba, dan Latin American Civil Aviation Commission.
Juru bicara Delegasi RI pada 6th Worldwide Air Transport Conference Djoko Murjatmodjo mengatakan pihaknya juga mendukung usulan Brasil dalam konferensi karena sejalan dengan kertas kerja yang disampaikan Indonesia.
"Kami juga mendukung usulan Brasil karena sejalan dengan kertas kerja Indonesia," katanya dalam 6th Worldwide Air Transport Conference di kantor pusat International Civil Aviation Organization (ICAO) Montreal, Kanada, Selasa (19/3) waktu setempat.
Dalam kertas kerja berjudul Liberalisasi dan akses pasar, delegasi Indonesia mengusung liberalisasi penerbangan secara bertahap atau tidak secara penuh. Liberalisasi akan dilakukan secara bertahap di mana saat ini telah dilakukan di tingkat Asean.
Keinginan ICAO membuat perjanjian multilateral soal liberalisasi angkutan udara akan semakin meminggirkan negara berkembang karena tidak memiliki kesiapan seperti negara maju.
Djoko menegaskan Indonesia merekomendasikan ICAO membuat panduan soal persyaratan masuknya maskapai asing yang seragam dan jelas, transparan dalam alokas slot sebelum dibuat sebagai regulasi.
Kertas kerja Brasil kepada ICAO juga menginginkan hal yang sama dengan Indonesia yakni liberalisasi penerbangan tidak secara penuh.
Hal yang sama juga disampaikan delegasi Kuba dengan permintaan kesetaraan yang sama di ICAO.
Dalam konferensi di Montreal itu Indonesia mengusung tiga kertas kerja yaitu Indonesia’s Perspective on Liberalization of Market Access, Consumer Protection Regulation, Air Carrier Ownership and Control Principle dan 2 (dua) Information Papers tentang Indonesia’s Civil Aviation Development dan Single Air Navigation Service Provider of Indonesia.
Dalam konferensi tersebut, delegasi Indonesia juga memberikan masukan secara aktif dalam diskusi tentang market access, consumer protection dan air carrier ownership and control.