BISNIS.COM, PARIS—Grup Lion dan Airbus hari ini, Senin (18/3/2013), menandatangani kontrak pembeian 234 pesawat Airbus di Istana Presiden Prancis, Elysee Palais.Nilai kontraknya sekitar 18,4 miliar euro atau sekitar US$24 miliar.
Penandatanganan itu dilakukan oleh CEO Grup Lion Rusdi Kirana dan Presiden & CEO Airbus Fabrice Bregier dan disaksikan Presiden Prancis Francois Hollande.
Hollande menilai kontrak antara Airbus dan Lion Air itu menunjukkan kera sama ekonomi yang erat antara Indonesia dengan Prancis.
“Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang kuat di Asia dengan pertumbuhan ekonomi diatas 6%. Kerja sama ini menunjukkan eratnya hubungan ekonomi antara Prancis dan Indonesia,” ujarnya saat memberikan sambutan hari ini, Senin (18/3/2013).
Presiden Prancis itu menggarisbawahi bahwa kontrak pengadaan 234 pesawat itu memberikan peluang 5.000 pekerjaan di Airbus untuk 10 tahun mendatang.
Bisnis menghadiri acara penandatangan tersebut atas undangan Airbus Industrie bersama sejumlah media dari Tanah Air.
Rincian pembelian 234 pesawat Airbus tersebut adalah seri A320neo (sebanyak 109 unit), A320ceo (60 unit), dan A321neo (65 unit.
Fabrice Bregier mengatakan pengumunan ini menandakan pemesanan pertama Lion Air, salah satu low cost carrier paling sukses dan dengan pertumbuhan paling pesat.
“Nilai kontrak 234 pesawat tersebut adalah US$24 miliar atau 18,4 miliar euro,” ujarnya Rusdi. menambahkan maskapainya memilih Airbus seri A320 dan A321 dengan pertimbangan tipe pesawat itu mampu menghemat biaya operasional.
“Tipe pesawat A320 yang hemat bahan bakar akan memungkinkan Lion Air untuk beroperasi dengan biaya terendah dan tetap menawarkan tarif paling kompetitif di Asia,” ujar Rusdi.
Dia menambahkan kehadiran armada Airbus A320 dan 321 itu akan memberik kepastian bagi Lion untuk melakukan ekspansi layanan penerbangan.
“Pembelian 234 pesawat tersebut merupakan rekor pembelian di dunia,” ujar Rusdi dengan bangga.
Presiden Prancis Hollande menilai kontrak pembelian pesawat antara Lion dengan Airbus itu memberikan 2 kontribusi aset yang sangat berharga.
Pertama, katanya, ini akan meningkatkan volume dan nilai produksi Airbus sebagai pabrikan pesawat di Eropa. “Kedua, ini memberikan sumbangan yang berharga bagi penyehatan finansial Eropa secara tidak langsung.”