BISNIS.COM, PARIS—Airbus A380 kini telah menjadi salah satu ikon penerbangan maskapai kelas dunia, sehingga beberapa maskapai mengoperasikan pesawat itu dengan layanan Internet udara OnAir, yang dikembangkan oleh SITA dan Airbus.
Tarif Internet OnAir
Kuota | Tarif | Di atas limit |
15 MB | US$7,50 | US$0,073/100kB |
100 MB | US$20,00 | US$0,073/100kB |
Sumber: Emirates EK 073 Dubai-Paris
Emirates merupakan salah satu dari 14 maskapai yang menyediakan layanan Internet udara OnAir di pesawat Airbus 380. Emirate melengkapi layanan penerbangannya dengan layanan tersebut.
Bisnis mendapat kesempatan ‘menikmati’ layanan OnAir Emirates saat menghadiri acara Airbus Familiarisation Tour 18-19 Maret 2013 dengan sejumlah media dan opearator penerbangan di Tanah Air.
Uji Internet itu dilakukan dengan mengaktivasi layananan OnAir di Emirates EK 073 Dubai-Paris dengan Airbus A380, yang berangkat dari Bandara Internasional Dubai Minggu (17/3/2013) pukul 08:00 waktu setempat atau 05:00 waktu Jakarta.
Emirates membanderol tarif atau fee OnAir dengan segmen fee berdasarkan kuota datanya, yaitu US$7,5 (sekitar Rp72.750 dengan kurs Rp9.700/US$) untuk kuota data 15 megabyte (MB) dan US$20,0 (Rp194.000) untuk kuota data 100 MB. Kelebihan dari kuota tersebut akan dikenai tarif US$0,073 per 100kB atau Rp708/100kB.
Adapun aksesnya bisa menggunakan Wi-Fi dan menggunakan kabel Ethernet RJ45 yang disediakan di pesawat. Layanan OnAir tersebut kompatibel dengan berbagai browser seperti Internet Explorer, Firefox, Safari, dan Opera. Sementara itu peranti non-aptop yang bisa dilayani dengan OnAir juga bervariasi, seperti iphone, iPadm Windows Phone, BlakcBerry.
Proses aktivasi Internetnya relatif mudah. OnAir akan mewajibkan pengguna untuk membuat user name dan password, kemudian memilih proses pembayaran dengan kartu kredit disertai kewajiban untuk menyertakan alamat e-mail untuk pengiriman rician tagihan. Kita bisa berbagi password untuk mengaktivasi WiFi dengan peranti atau user lainnya.
Apakah menurut Anda tarif Internet ala OnAir itu mahal? Tentu saja jawabannya relatif. Kalau kebetulan berada di udara dan benar-benar membutuhkan layanan Internet berbasis satelit tersebut, tarifnya mungkin bisa dikesampingkan.
Namun, kalau melihat kuota yang diberikan hanya sebesar 100 MB dengan banderol Rp194.000, harganya memang menjadi mahal jika dibandingkan dengan akses Internet via modem seluler di Tanah Air. Dengan Rp100.000 saja, di Tanah Air kita bisa mendapatkan layanan Internet sebulan dengan kuota 2-7 gigabyte (GB).
Namun, mari kita hitung seberapa mahal tarif OnAir tersebut. Misalnya jika menggunakan paket OnAir kuota 100 MB, maka untuk mencapai kiota data 2 GB (2.000 MB) saja, Anda harus merogoh kocek sekitar Rp13,6 juta. Rinciannya adalah Rp13.453.900 (US$1.387) untuk kelebihan kuota 1,9 GB (Rp708/100kB) dan Rp194.000 untuk kuota 100 MB.
Sebuah angka yang fantastis jika dibandingkan dengan 'Internet darat'. Dengan uang sebesar itu, kita bisa membeli laptop, modem seluler sekaligus paket berlangganan Internet.
Mungkin perbandingan tarif itu terlalu naif, karena layanan OnAir menggunakan basis komunikasi satelit, yang biaya operasionalnya masih mahal karena jumlah penggunanya tidak semassal Internet seluler.
Namun, pertimbangan tarif itulah yang membuat Bisnis urung memanfaatkan layanan OnAir di Airbus A380 Emirates EK 073 rute Dubai-Paris.
Yang jelas, jika Anda memerlukan benar-benar memerlukan jaringan Internet di udara, siapkan kartu kredit Anda untuk membayar fee OnAir. Adapun kartu kredit yang bisa digunakan adalah VISA,MasterCard,AmericanExpress,JCB, dan Discover.
Untuk saat ini, SITA baru menyediakan layanan OnAir di 14 maskapai, yaitu Aeroflot, AZAL, British Airways, Egyptair, Emirates, Etihad,Hong Kong Airlines, Libyan Air, Oman Air, Qatar Airway, Royal Jordanian, Saudia, Singapore Airlines, dan TAM Airlines.
Tentu saja, tidak semua penerbangan 14 maskapai tersebut memiliki layanan Internet OnAir, namun mereka biasanya memberikan layanan OnAir untuk penerbangan internasional.