BISNIS.COM, JAKARTA--Penaikan uang muka kredit sepeda motor dikhawatirkan memengaruhi industri komponen akibat melemahnya pembelian produk akibat regulasi tersebut.
M. Kosasih, Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko), mengatakan pertumbuhan penjualan sepeda motor relatif kecil selama tiga bulan pertama.
"Pelaku industri komponen otomotif khawatir angka produksi dan penjualan sepeda motor mulai bulan depan tidak lebih baik dari realiasai penjualan selama Januari, Februari dan Maret karena dapat berdampak permintaan produk komponen menurun," katanya di Jakarta, Senin (18/3/2013).
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), realisasi penjualan sepeda motor pada Februari 2013 mencapai 653.357 unit.
Hanya naik tipis 0,51% dari realisasi bulan sebelumnya sebanyak 649.983 unit atau lebih rendah 2,66% dari penjualan bulan yang sama tahun lalu sejumlah 670.757 unit.
Dia menjelaskan sejauh ini para pelaku industri komponen otomotif, baik mobil maupun sepeda motor, masih seperti biasa menerima order untuk memasok kebutuhan perakitan kendaraan bermotor baru atau original equipment manufactured.
Kendati demikian, lanjutnya, pelaku industri komponen sepeda motor tetap mengantisipasi jika memang penaikan down payment benar-benar menekan penjualan wholesales mapun ritel hingga mengurangi kegiatan produksi kendaraan bermotor.
"Namun, dalam situasi yang menghawatirkan itu kami masih optimisitis dengan penjualan suku cadang untuk memenuhi kebutuhan aftersales atau komponen otomotif di luar permintaan pabrik, yang juga volumenya cukup tinggi," ujarnya.