BISNIS.COM, JAKARTA- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, sepanjang Februari 2013 telah menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di wilayah Indonesia Timur.
Ketiga penemuan itu setelah dilakukan pengeboran tiga sumur eksplorasi di wilayah tersebut. Adapun ketiga sumur itu antara lain, Sumur South Kecapi-1, Blok Bontang, di lepas pantai Kalimantan Timur dengan operator Salamander Energy Pte Ltd.
Kemudian, Sumur North Klalin-3, Blok Bermuda, dengan operator Petrochina International di Salawati. Serta, Sumur Ajek-1 dengan operator Niko Resources di Blok Kofiau, Raja Ampat, Papua Barat.
Kepala Divisi Eksplorasi SKk Migas Nugrahani mengatakan hasil uji kandungan lapisan sumur South Kecapi-1 berhasil mengalirkan minyak sebesar 6.000 barel per hari dan gas sebesar 8 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Sedangkan sumur North Klalin-3 berhasil menembus lapisan reservoir setebal 93 kaki dengan hasil uji kandungan lapisan mengalirkan gas sebesar 7,8 juta kaki kubik per hari dan kondensat sebesar 240 barel per hari. “Sumur Ajek-1 berhasil menunjukkan adanya gas,” kata dia di Jakarta, Selasa (12/3/2013).
Selama tahun 2012, telah dilakukan pengeboran sumur taruhan eksplorasi (wildcat) sebanyak 60 sumur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 sumur menemukan hidrokarbon. Rinciannya, lima sumur menemukan minyak, 13 sumur menemukan gas, dan 10 sumur menemukan minyak dan gas.
“Rasio sukses 46%,” katanya. Menurutnya, secara geologi, faktor utama ketidakberhasilan penemuan adalah migrasi hidrokarbon dan keberadaan reservoir.
Berdasarkan data SKK Migas, dalam periode 2010 – 2012 telah dilakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 165 sumur. Sebanyak 71 sumur dari 165 sumur yang telah dibor tersebut berhasil menemukan hidrokarbon. Rasio sukses pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia periode 2010–2012 rata-rata 43 %.
Sementara itu, pada 2013, sebanyak 144 sumur eksplorasi migas direncanakan akan dibor, yang terdiri dari 88 sumur onshore (darat) dan 56 sumur offshore (laut).