JAKARTA—Wakil Presiden RI Boediono mengingatkan beberapa tantangan perekonomian Indonesia di antaranya penerimaan pajak yang tidak mencapai target, rasio pajak yang masih berkisar 12% dari PDB, dan rendahnya harga komoditas dunia yang berdampak besar pada kinerja ekspor Indonesia.
Adapun, kualitas belanja negara yang belum baik dan beban subsidi yang semakin besar juga menjadi sorotan.
Menurutnya, ekonomi Indonesia berdiri kuat di atas dua pilar utama, yaitu stabilitas makroekonomi dan stabilitas politik. Stabllitas makroekonomi tercermin dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang masih di atas 6% dalam beberapa tahun terakhir.
“Perekonomian Indonesia masih sustain untuk 2 sampai 3 tahun ke depan,” ungkapnya dalam pidato pembukaan di acara Indonesia Summit: Living Up to Expectation?, Kamis (28/2).
Wapres mengungkapkan stabilitas makroekonomi dapat terus dijaga dengan memanfaatkan potensi pasar domestik yang luas, pertumbuhan kelas menengah yang pesat, dan populasi generasi muda yang besar.
Selain itu, besarnya komitmen investasi menunjukkan prospek dukungan investasi dalam perekonomian masih baik.
Adapun, lanjutnya, stabilitas politik tercermin dari proses transisi kekuasaan yang terjadi tanpa ada gejolak berarti, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Kondusifnya masa transisi, imbuh Wapres, diharapkan dapat dipertahankan pada masa transisi berikutnya yang semakin dekat.
Namun, Wapres mengingatkan adanya tantangan yang harus diselesaikan untuk menjaga stabilitas kedua pilar tersebut.
Di sisi politik, tantangan itu berupa proses pembuatan kebijakan yang semakin kompleks dengan adanya pandangan politik yang beragam di alam demokrasi.
“Ini juga mewujudkan kebutuhan daripada keamanan sosial yang semakin meningkat,” katanya.(fsi)
INDONESIA SUMMIT: Wapres Soroti Melesetnya Penerimaan Pajak
JAKARTA—Wakil Presiden RI Boediono mengingatkan beberapa tantangan perekonomian Indonesia di antaranya penerimaan pajak yang tidak mencapai target, rasio pajak yang masih berkisar 12% dari PDB, dan rendahnya harga komoditas dunia yang berdampak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Others
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
14 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
16 jam yang lalu